Ilustrasi senapan angin
Analisaaceh.com, Redelong | Wahyudi Sucipto warga Gampong Simpang Lancang Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah diduga tertembak menggunakan peluru senapan angin saat hendak memburu babi.
Peritiwa itu terjadi di kawasan Kilometer 33, Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen pada Minggu (13/2/2022).
Kapolres Bener Meriah AKBP Agung Surya Prabowo melalui Kasat Reskrim AKP Bustani saat dikonfirmasi Anaisaaceh.com membenarkan perihal tersebut. Saat ini pihaknya masih melalakukan proses penyelidikan.
Baca Juga: 18 Pelanggar Lalu Lintas Terjaring Razia di Bener Meriah
“Iya benar ada, tapi kita masih melakukan penyelidikan terkait korban dan pelaku,” kata AKP Bustani.
Ia juga menyebutkan, bahwa sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari pihak korban. Namun, pihaknya tetap melakukan penyelidikan.
“Kemudian kita belum bisa pastikan TKP apakah wilayah kita atau wilayah Bireun. Tapi kita akan terus lakukan penyelidikan,” ungkap Kasat.
Baca Juga: Sedang Bungkus Sabu di Bengkel, Warga Bener Meriah Dibekuk Polisi
Informasi yang diterima, kata Kasat, bahwa saat itu Wahyudi Sucipto sedang berburu babi bersama warga di kawasan Kilometer 33 Bireuen.
“Saat itu salah seorang temannya lagi mengokang senapan angin dan tiba-tiba peluru menembus bagian dada sebelah kiri korban,” ujarnya.
“Sebelumnya sempat dirawat di Puskesmas Singah Mulo, tapi sekarang sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute Bener Meriah,” pungkasnya. (Ahlul)
Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebuah bangunan bekas bengkel motor di Gampong Tutui, Kecamatan Kuta Cot…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Provinsi Aceh mengalami 184 kejadian bencana alam sepanjang Januari hingga Juni…
Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebanyak 20 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten…
Analisaaceh.com, Jakarta | Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum Bhayangkari Ny.…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) molor…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tiga mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan…
Komentar