Categories: NASIONALSOSOKTOKOH

Profil Sukanto Tanoto, Pengusaha Yang Kuasai Lahan Calon Ibu Kota Baru

Sukanto Tanoto merupakan pengusaha Indonesia yang memulai usaha di industry pengolahan kayu. Pada tahun 2013, dia adalah salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dengan nilai aset sebesar 2,3 milyar dollar. Berawal sebagai pemasok peralatan dan kebutuhan bagi perusahaan minyak negara Pertamina, Sukanto Tanoto merintis usaha di bidang kehutanan pada tahun 1972.

Pengusaha Sukanto Tanoto disebut menguasai konsesi lahan yang akan dijadikan lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur. Luas lahan yang dikuasai Sukanto melalui PT ITCI mencapai kurang lebih 6000 hektar.

Berikut ini sosok Sukanto Tanoto yang dirangkum analisaaceh.com:

1. Pengusaha Asal Medan

Sukanto Tanoto merupakan pengusaha kelahiran Belawan, Medan pada tanngal 25 desember 1949, Sukanto Tanoto merupakan anak tertua dari tujuh laki-laki bersaudara. Ayahnya adalah seorang imigran dari kota Putian, provinsi Fujian, daratan Tiongkok. Pada tahun 1966, Sukanto Tanoto terpaksa berhenti sekolah setelah sekolah Tiongkok pada waktu itu ditutup oleh rezim Orde Baru, Presiden Suharto. Dia tidak dapat meneruskan sekolah ke sekolah nasional karena ayahnya masih berkewarganegaraan Tiongkok.

2. Keluarga

Pria yang lahir pada tahun 1949 ini menikah dengan Tinah Bingei Tanoto. Dari pernikahannya, Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei dikaruniai empat orang anak, yaitu Andre Tanoto, Imelda Tanoto, Belinda Tanoto, dan Anderson Tanoto.

3. Aktivitas bisnis

Kepentingan bisnis Sukanto Tanoto dijalankan oleh kelompok usaha the Royal Golden Eagle International (RGEI). Grup bisnis tersebut memiliki jumlah karyawan lebih dari 50.000 orang yang tersebar di seluruh dunia dengan total aset lebih dari 15 milyar dolar, yang meliputi empat area bisnis utama: pulp dan kertas (APRIL), agro industri (Asian Agri), dissolving wood pulp dan viscose staple fibre (sateri Holdings Limited) dan pengembangan sumber daya energy (Pacific Oil & Gas).

PT Indorayon Utama

Pada tahun 1989, Sukanto Tanoto mulai pabrik pulp di bawah nama PT Inti Indorayon Utama, yang dibangun di sebuah desa Sosor Ladang Kecamatan Porsea, Danau Toba Sumatra Utara. Namun pabrik ini tidak berjalan lancar karena konflik dengan penduduk setempat, yang berpendapat bahwa Indorayon mencemari daerah, melakukan deforestasi besar besaran dan sengketa tanah. Sejak awal, pabrik pulp pertama di Indonesia itu penuh dengan sengketa.

Asian Agri

PT Asian Agri merupakan perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Sejak tahun 2006 terlibat kasus penggelapan pajak. Awal tahun 2013, Mahkamah Agung memvonis 14 perusahaan Grup Asian Agri (GAA) harus membayar denda sebesar Rp 2,5 trilyun. PT Asian Agri mengajukan gugatan peninjauan kembali atas putusan MA tersebut. Asian Agri juga dituding terlibat dalam kasus pembakaran untuk pembukaan lahan di Riau, pada Juni 2013. Kebakaran hutan menimbulkan kabut asap dengan tingkat polusi mencapai di atas 800 Indeks Polusi Udara, atau hampir tiga kali lipat dari ambang batas bahaya polusi di angka 300 Indeks Polusi Udara. 

4. Aktif Sosial

Sukanto Tanoto menyadari pentingnya program-program tanggung jawab sosial perusahaan dijalankan di wilayah perusahaan beroperasi. Melalui Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP), Sukanto Tanoto membangun sekolah-sekolah, mendirikan program pertanian terpadu yang mengajarkan masyarakat desa untuk menjalankan praktik pertanian alternatif dan tidak lagi melakukan praktik penebangan dan pembakaran lahan. Selain itu, perusahaan menyampaikan laporan program pembangunan berkelanjutan kepada lembaga swadaya masyarkat, seperti kepada WWF, setelah lembaga tersebut menyampaikan masukan tentang konservasi hutan di Riau.

Sukanto Tanoto juga mendirikan Tanoto Foundation, yang memberikan penghargaan professorship awards. Pada tahun 2007, award senilai 130 ribu dolar diberikan kepada dua peneliti Indonesia untuk melakukan penelitian teknologi yang memiliki kewajiban sosial.

Sumber : id.wikipedia.org

 

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Anies – Muhaimin Ucapkan Terimakasih ke Masyarakat Aceh

Analisaaceh.com , Banda Aceh | Mantan calon presiden (Capres) Anies Baswedan dan calon wakil presiden…

5 jam ago

Warga Melaporkan Pengguna Narkoba via WhatsApp, 6 Pelaku diCiduk

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menindaklanjuti laporan warga, Satres Narkoba Polresta Banda Aceh melakukan penindakan dan…

5 jam ago

Harga Anjlok Hingga Sepi Pembeli, Nelayan Lampulo Terpaksa Buang Ikan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo tergolong murah, sehingga…

1 hari ago

KIP Langsa Tetapkan Perolehan Kursi Calon DPRK Terpilih

Analisaaceh.com, Langsa | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Langsa menetapkan perolehan kursi partai dan 25…

1 hari ago

Bayi Laki-laki Ditemukan Warga di Dalam Kamar Mandi Masjid di Langsa

Analisaaceh.com, Langsa | Warga di sekitar Masjid Baiturrahman, Gampong Buket Meutuah, Kecamatan Langsa Timur, Kota…

1 hari ago

LPSE Error, KAPPRA Lakukan Protes di Depan Kantor Gubernur

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Massa dari Kesatuan Aksi Pemuda Peduli Rakyat Aceh (KAPPRA) melakukan protes…

1 hari ago