Analisaaceh.com | Dalam rangka menjawab berbagai pertanyaan terkait puasa di tengah pandemi Corona (Covid-19), PP Muhammadiyah menggelar kajian bertajuk Covid-19 dan Problem Kesehatan Ummat pada Sabtu (25/4) secara streaming.
Kajian yang disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrohman tersebut untuk menjawab pertanyaan yang muncul selama ini di tengah masyarakat, seperti bagaimana puasa di musim wabah? Apakah tidak berbahaya kalau kita memaksakan puasa di tengah pandemi global? Atau apakah ada keuntungan yang kita dapatkan kalau kita menjalankan ibadah puasa dalam keadaan seperti ini?
Terkait hal itu, Agus menjelaskan bahwa covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Virus ini memiliki tingkat penularan yang begitu tinggi dan menyasar pada orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.
“Kalau kekebalan tubuh bagus, namun suatu saat terpapar virus corona, maka kemungkinan orang tersebut akan tetap sehat. Sebaliknya, orang dengan tingkat kekebalan tubuh yang rapuh, kemungkinan terinfeksinya sangat tinggi,” jelas Agus dikutip dari website resmi muhammadiyah.or.id, Minggu (26/4)
Agus mengatakan, puasa akan menjadikan sel darah putih jauh lebih baik dan menjadikan kondisinya yang lebih bagus. Sehingga salah satu komponen kekebalan tubuh berupa leukosit ini kondisinya lebih baik.
“Bagaimana puasa dampaknya pada kekebalan tubuh kita? Sangat menarik ketika beberapa laporan penelitian ternyata puasa ini akan menjadikan sel darah putih kita jauh lebih baik, kondisinya lebih bagus. Sehingga salah satu komponen kekebalan tubuh kita berupa leukosit ini kondisinya lebih baik. Maka InsyaAllah ketika berpuasa, kondisi sel darah putih dalam keadaan yang lebih baik,” terang Agus.
Setiap manusia oleh Allah SWT diberi sel kekebalan alami, salah satunya disebut dengan natural killer cells. Hanya saja sel ini tidak berfungsi bagus kalau seseorang dalam kondisi emosi negatif.
“Kalau sedang stress atau cemas, natural killer cells justru akan menurun fungsinya. Itulah mengapa seseorang ketika dalam keadaan cemas akan mudah merasa sakit,” imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa atural killer cells akan berfungsi dengan bagus apabila orangnya dalam keadaan tenang. Ramadan sendiri kata Agus, adalah bulan yang tepat untuk mendatangkan ketenangan.
“Bagaimana tidak, ketika kita menjalankan puasa dengan benar, artinya dengan iman dan ihtisaban, Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Ketika dosa kita yakin akan diampuni, batin menjadi tenang dan tentram,” jelas Agus.
Selain itu, Agus mengutip sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa seseorang yang melakukan salat malam dengan baik, kondisi kadar kortisol darah mereka sangat rendah. Orang yang salat malamnya bagus, memiliki ketenagan yang luar biasa dan memiliki imunitas yang lebih baik.
“Orang yang dalam kondisi spiritualitas bagus, rupanya akan mempengaruhi kadar hormon endorfinnya jadi jauh lebih baik. Jadi, berpuasa di bulan Ramadan justru akan memberikan kepada segenap kaum muslimin selain pahala yang berlipat-lipat tetapi juga kekuatan imun yang lebih baik,” pungkasnya.