Puluhan Cabor saat menggelar Konferensi Pers tentang pernyataan sikap terkait mosi tak percaya terhadap ketua Koni Abdya. Foto: Ist
Analisaaceh.com, Abdya | Puluhan cabang olahraga (Cabor) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyatakan mosi tak percaya terhadap Ketua KONI Abdya, Romi Syah Putra. Mereka menilai kepemimpinannya gagal memajukan olahraga di daerah tersebut.
Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di salah satu kafe di Abdya, Senin (10/3/2025) malam. Para perwakilan Cabor menuding Romi tidak mampu membina atlet, minim transparansi anggaran, dan kurang mendukung perkembangan olahraga lokal.
Koordinator Komite Penyelamat Olahraga Abdya, Suhaimi, menyebutkan ada sejumlah alasan kuat yang menjadi dasar mosi tak percaya ini. Menurutnya ada dugaan penyimpangan di tubuh KONI hingga tidak transparan dalam pengelolaan anggaran olahraga.
“Banyak sekali catatan buruk dan dosa KONI di bawah kepemimpinan Romi Syah Putra, khususnya dalam membangun dan mengembangkan dunia olahraga di Abdya,” ujarnya.
Suhaimi mengungkapkan, salah satu persoalan utama adalah adanya rangkap jabatan dalam kepengurusan KONI Abdya. Menurutnya, hal ini bertentangan dengan Pasal 22 Ayat 2 Anggaran Dasar KONI yang melarang ketua umum, wakil ketua umum, sekretaris, dan bendahara merangkap jabatan di organisasi olahraga lain baik secara horizontal maupun vertikal.
Selain itu, KONI Abdya juga dinilai tidak menjalankan Rapat Kerja (Raker) dengan cabor yang bernaung di bawahnya. Padahal, raker menjadi forum penting dalam menyusun strategi pembinaan atlet guna meraih prestasi di tingkat daerah, provinsi, hingga nasional.
“Sehingga akibat tidak dilaksanakan Raker dengan Para Cabor, banyak atlet ‘bayaran’ (sewa atlet luar) yang dipakai oleh KONI Abdya dengan menggunakan anggaran APBK dalam upaya mengejar medali, bukan prestasi,” kata Suhaimi yang didampingi sejumlah pengurus cabor.
“Hal ini sungguh sangat kita sayangkan, padahal banyak potensi atlet lokal, tapi karena tidak adanya pembinaan dan perhatian dari KONI Abdya, mereka tidak bisa kita orbitkan,” sambungnya.
Tak hanya itu, Komite Penyelamat Olahraga Abdya juga menuding Ketua KONI Abdya sering melakukan perombakan pengurus (reshuffle) tanpa mengikuti mekanisme organisasi yang seharusnya.
“Ditubuh kepengurusan KONI Abdya sang Ketua juga suka-suka dalam melakukan peremajaan Kepengurusan KONI, tanpa mengindahkan mekanisme tatacara dalam sebuah organisasi,” ungkapnya.
Dalam hal pengelolaan anggaran, KONI Abdya di bawah kepemimpinan Romi Syah Putra juga disebut tidak transparan, tidak akuntabel, serta tidak proporsional dan profesional. Padahal, setiap tahunnya KONI Abdya menerima dana hibah dari APBK Abdya untuk pengembangan olahraga di daerah tersebut.
“Kemudian, sebagai catatan pengingat publik, saat periode pertama Romi Syah Putra memimpin KONI Abdya, malah kantor KONI disewa di rumah tempat tinggal sang ketua,” tambahnya.
Suhaimi juga menyayangkan sikap KONI Abdya yang dinilai kurang memberikan apresiasi kepada atlet berprestasi. Ia mencontohkan atlet cabor anggar asal Abdya yang meraih prestasi di PON Aceh-Sumut 2024 dan atlit Cabor lain yang berasal dari Abdya, namun tidak mendapat perhatian dan penghargaan dari KONI Abdya.
“Tapi sangat kita sayangkan, saat ada atlet Abdya yang mengukir prestasi baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional, mereka tidak mendapat sambutan dan penghargaan dari pengurus KONI Abdya,” ungkapnya.
KONI, kata Suhaimi, seharusnya menjadi lembaga yang bertanggung jawab dalam membina atlet dan mengembangkan olahraga secara profesional.
“KONI adalah satu-satunya organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab mengelola, membina, mengembangkan, dan mengoordinasikan seluruh pelaksanaan kegiatan olahraga prestasi setiap anggotanya,” ujarnya.
Suhaimi menekankan bahwa jika tugas dan tanggung jawab tersebut dilaksanakan dengan baik, maka KONI akan menjadi wadah yang mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi.
“Hal ini sangat bertolak belakang dengan KONI Kabupaten Abdya di bawah kepemimpinan Romi Syahputra, yang sudah memasuki dua periode,” pungkasnya.
Pernyataan Sikap Komite Penyelamat Olahraga Abdya
Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, Komite Penyelamat Olahraga Abdya mengeluarkan sejumlah pernyataan sikap sebagai berikut:
Pernyataan sikap ini ditandatangani oleh para ketua perwakilan 17 Cabor dari total 27 Cabor yang terdaftar di KONI Abdya.
Analisaaceh.cok, Banda Aceh | Partai Perjuangan Aceh (PPA) berkomitmen mendorong kemajuan daerah melalui fokus pada…
Analisaaceh.com, Sigli | Suasana khas Ramadan mulai terasa sejak awal puasa, puluhan pedagang berjejer di…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Zaman Akli resmi melepas keberangkatan Kwartir…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem AlDhaheri,…
Analisaaceh.com, Aceh Timur | Warga Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, yang menjadi korban Tindak…
Analisaaceh.com, Langsa | Satuan Reserse Narkoba Polres Langsa menangkap tiga pelaku peredaran narkotika jenis sabu…
Komentar