Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gelombang solidaritas internasional terus mengalir untuk masyarakat Aceh pascabencana banjir dan tanah longsor. Rumah Zakat menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp3 miliar bagi warga terdampak bencana hidrometeorologi di Aceh sebagai wujud kepedulian lintas negara terhadap musibah yang melanda Tanah Rencong.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada Pemerintah Aceh dan diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, di ruang kerjanya, Senin (15/12/2025). Penyerahan bantuan turut disaksikan Kepala Baitul Mal Aceh, M. Yunus, sebagai bagian dari sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga kemanusiaan.
Yang menarik, donasi ini merupakan hasil kolaborasi Rumah Zakat dengan influencer asal Turki, Tugba Kiara, serta dukungan Paragon Corps dan sejumlah mitra lainnya. Kolaborasi lintas negara ini menjadi bentuk kepedulian global terhadap musibah yang melanda Aceh.
Sekda Aceh, M. Nasir, menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut. Ia menyebut, Pemerintah Aceh terbuka bagi seluruh pihak yang ingin membantu pemulihan pasca bencana.
“Bencana banjir dan longsor kali ini merupakan yang paling parah dalam sejarah Aceh. Dampaknya sangat besar, terutama pada infrastruktur. Banyak jalan dan jembatan putus sehingga desa-desa terisolasi,” kata M. Nasir.
Ia mengungkapkan, sebanyak 18 dari 23 kabupaten/kota di Aceh terdampak bencana, dengan Kabupaten Aceh Tamiang menjadi wilayah yang mengalami kerusakan paling parah.
M. Nasir menegaskan, pemerintah bersama relawan dan lembaga kemanusiaan terus mempercepat upaya pemulihan. Pimpinan daerah juga turun langsung ke lokasi bencana untuk memastikan penanganan berjalan optimal.
“Pemerintah Aceh terus membuka pintu donasi dan kolaborasi. Kita bekerja bersama untuk membantu masyarakat bangkit kembali,” ujarnya.
Sementara itu, Chief Marketing Officer Rumah Zakat, Didi Sabir, menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil gotong royong berbagai pihak, mulai dari Paragon Corps, Kitabisa.com, hingga para influencer.
“Donasi ini dihimpun untuk membantu korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” kata Didi.
Kepala Baitul Mal Aceh, M. Yunus, berharap kolaborasi dengan Tugba Kiara dapat membuka jalan bagi dukungan internasional yang lebih luas, khususnya dari Turki.
“Kami berharap kepedulian ini bisa menggerakkan influencer internasional lainnya untuk turut membantu pemulihan Aceh,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Tugba Kiara membagikan pengalaman emosionalnya saat mengunjungi lokasi banjir di Aceh Tamiang. Ia mengaku tersentuh mendengar keluhan anak-anak korban bencana.
“Ketika saya bertanya apa yang paling mereka butuhkan, anak-anak justru menjawab Alquran. Itu sangat menyentuh hati saya,” ungkap Tugba.
Menurutnya, hal tersebut menjadi pengingat bahwa pemulihan pasca bencana tidak hanya menyangkut kebutuhan fisik, tetapi juga aspek spiritual dan mental para penyintas.
“Anak-anak itu tetap ceria dan penuh semangat meski baru saja tertimpa musibah. Saya merasa sedih dan bahagia sekaligus melihat mereka,” tutup Tugba.




