Analisaaceh.com | Berdasarkan berita yang rilis melalui situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan, mulai hari Minggu (8/9/2019) sampai Oktober nanti.
Istiwa’ atau kulminasi adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari saat terjadinya kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.
Hari tanpa bayangan muncul karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi. Sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat berubah terus sepanjang tahun antara 23,5 LU sampai 23,5 LS, hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
“Di tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 21 Maret 2019 pukul 05.00 WIB dan 23 September 2019 pukul 14.51 WIB. Sementara pada 21 Juni 2019 pukul 22.55 WIB, Matahari berada di titik balik Utara (23,5 LU) dan pada 22 Desember 2018 pukul 11.21 WIB, Matahari berada di titik balik Selatan (23,5 LS),” tulis BMKG.
Posisi Indonesia berada di sekitar ekuator, kulminasi utama alias hari tanpa bayangan di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.
Contohnya seperti Kota Pontianak yang tepat terbelah oleh garis khatulistiwa, kulminasi utamanya terjadi pada 21 Maret 2019 pukul 11:50 WIB dan pada 23 September 2019 pukul 11.35 WIB. Sedangkan Kota Jakarta, fenomena ini sudah terjadi pada 5 Maret 2019 lalu, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB, dan akan terjadi kembali pada 9 Oktober 2019, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB.
Secara umum, kulminasi utama di Indonesia terjadi terjadi antara 22 Februari di Seba, Nusa Tenggara Timur hingga 5 April di Sabang, Aceh. Kemudian kulminasi utama kedua terjadi pada 8 September di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober di Seba, Nusa Tenggara Timur.
Berikut jadwal hari tanpa bayangan beserta jadwalnya:
- Medan mengalami kulminasi utama pada 14 September 2019, pukul 12.21 WIB.
- Padang mengalami kulminasi utama pada 25 September 2019 pukul 12.10 WIB.
- Manokwari juga mengalami kulminasi utama pada 25 September 2019 pukul 11.55 WITA.
- Jayapura akan mengalami kulminasi utama di tanggal 30 September 2019, pukul 11.27 WIT, di tanggal 30 September 2019.
- Palembang akan terjadi hari tanpa bayangan pada 1 Oktober 2019, tepat pukul 11.50 WIB.
- Banjarmasin pada tanggal berikutnya yaitu 2 Oktober 2019, kulminasi utamanya akan terjadi pada pukul 12.11 WITA.
- Kupang akan mengalami kulminasi utamanya pada 20 Oktober 2019 pukul 11.30 WITA.
- Di Pulau Jawa sendiri, selain Jakarta, Bandung akan mengalami hari tanpa bayangan pada tanggal 11 Oktober 2019, dengan kulminasi utamanya pada pukul 11.36 WIB.
- Keesokan harinya Surabaya akan mengalami kulminasi utamanya pada pukul 11.15 WIB.
- Barulah Yogyakarta terjadi pada 13 Oktober 2019 pukul 11.24 WIB.
Untuk melihat lebih lanjut informasi kulminasi utama untuk bulan September-Oktober di setiap kota di Indonesia dapat dilihat dalam link BMKGÂ berikut.