Analisaaceh.com, Banda Aceh | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Hendri Yono, S.Sos menyayangkan matinya harimau di Kecamatan Trumon Aceh Selatan pada Senin (29/6) lalu. Dalam hal ini dirinya meminta semua pihak untuk dapat saling menjaga satwa yang dilindungi di Aceh.
Menurutnya, apabila kematian satwa tersebut dikarenakan diracun sebagaimana hasil Nekropsi tim medis BKSDA Aceh, maka Hendri meminta pihak berwajib agar menindaklanjutinya sesuai aturan yang berlaku.
“Kalau memang mati karena diracun, ini kita serahkan kepada pihak yang berwajib dan kita dukung penuh,” kata Hendri Yono saat ditemui di kantor PKPI Aceh di Jalan Ayah Gani No.10 Bandar Baru, Lampriet, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (1/7/2020).
Hendri meminta semua pihak untuk saling menjaga dan melestarikan satwa yang dilindungi di hutan Aceh, sehingga populasi satwa tersebut khususnya harimau sumatera tidak punah.
“Kita mengajak semua pihak untuk sama-sama menjaga satwa-satwa yang dilindungi agar tidak punah, begitu juga dengan lingkungan yang harus sama-sama kita lestarikan,” ujar Ketua PKPI Aceh ini.
Pun terjadi konflik dengan warga, Hendri meminta kepada masyarakat untuk melaporkan kepada pihak terkait agar dapat diselesaikan tanpa ada yang rugikan.
“Kalau memang satwa ini sudah masuk ke wilayah masyarakat, maka segera laporkan dan jangan mengambil tindakan sendiri apalagi meracunnya atau membunuhnya,” ujar Hendri Yono yang juga putra Aceh Selatan ini.
Ia juga meminta kepada BKSDA serta pihak terkait lainnya untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terutama kepada warga di pemukiman pinggiran hutan dalam mengatasi konflik dengan satwa.
“Ini agar masyarakat paham dalam mengambil tindakan apabila sewaktu-waktu satwa turun ke pemukiman,” jelasnya.
Jadi, sambungnya, pihak terkait tidak hanya mengambil tindakan setelah kasus-kasus kematian satwa di Aceh, namun juga harus memberikan edukasi sebelum itu terjadi.
“Yang kita harapkan semua pihak saling bekerjasama. Maka agar hal-hal seperti ini terulang lagi, baiknya diberikan edukasi,” pungkas anggota Dewan ini.