Sekda Aceh Minta Dai Harus Jadi Teladan Masyarakat, Serta Inovasi Metode Dakwah

Sekretaris Daerah Aceh dr. Taqwallah M.Kes memberi arahan pada persentasi buku kerja dan silaturahmi dengan Da'i wilayah perbatasan dan daerah terpencil, di Banda Aceh, Sabtu (08/02/2020)

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes, meminta para dai yang bertugas di wilayah perbatasan dan terpencil di Aceh agar terus meningkatkan kemampuannya serta melakukan inovasi dalam metode dakwah. Hal itu penting, agar dai menjadi teladan, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Taqwallah dalam acara silaturrahmi dan presentasi 195 Dai perbatasan dan daerah terpencil dengan Sekretaris Daerah Aceh, di Ruang Rapat Sekda, Sabtu, (8/2).

“Kita harus terus berlatih, dakwah yang disampaikan harus energik, singkat dan jelas topik yang ingin disampaikan apa, serta pembahasan dalam ceramah itu jangan bertele-tele,” kata Taqwallah.

Dalam kesempatan itu, Sekda juga berpesan agar masjid, sebagai sarana utama aktivitas para dai itu dapat dirawat dan dijaga kebersihannya.

“Masjid di tempat bapak tinggal harus bersih dan menggoda, tanami pohon di pekarangan masjid agar lebih indah. Kemudian menjaga kebersihan merupakan hal wajib, karena itu ajaran Islam,” kata Sekda.

Sekda menambahkan, dalam menjalankan tugasnya itu para dai harus harus sabar dan tekun, di samping terus berinovasi. Jika hal tersebut dilakukan, kata dia, maka target kerja pun akan tercapai.

“Manfaat keberadaan dai di tengah masyarakat harus nyata, oleh sebab itu tumbuhkan kepedulian terhadap masyarakat. Bila selama ini jamaah shalat berjama’ah kurang, maka buat strategi bagaimana masyarakat antusias berjama’ah ke masjid,” ujar Taqwallah.

Selain itu, Sekda juga menyoroti kasus penyalahgunaan narkoba yang terjadi di masyarakat. Menurut nya, para dai tersebut harus mengambil peran untuk menyadarkan masyarakat melalui ilmu yang dimilikinya agar penyalahgunaan narkoba dapat dihentikan.

Arahan Sekda Aceh itu, disambut baik oleh Usman, salah satu dai terpencil dari Desa Siurai Urai, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan. Menurutnya, arahan tersebut akan menjadi pemantik dan motivasi baginya agar bekerja lebih baik dan aktif lagi.

“Tujuan dari bapak Sekda adalah untuk membangkitkan semangat kami dan Alhamdulillah kepada bapak Sekda kami ucapkan terimakasih yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada kami dalam menjalankan tugas di daerah terpencil,” ujar Usman.

Untuk diketahui, sebanyak 195 dai yang bertugas di wilayah terpencil dan perbatasan itu berasal dari 6 kabupaten/kota, yakni, Aceh Tamiang, Subulussalam, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Tenggara dan Simeuleu.

Mereka diminta untuk mempresentasikan capaian kerjanya di tahun 2019 lalu serta menyampaikan strategi kerja tahun 2020 ini.

Presentasi para dai perbatasan itu langsung mendapat penilaian dari tim penilai yang terdiri dari Sekda Aceh, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, dan Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat.

Pertemuan tersebut, digelar untuk mewujudkan konsep dai Bersahaja. Konsep itu diluncurkan Pemerintah Aceh demi terwujudnya penguatan dai perbatasan yang bermanfaat dalam masyarakat , mulai dari menjaga kebersihan tempat ibadah, sabar dan tekun, bermanfaat keberadaannya, peduli, serta mandiri.

Komentar
Artikulli paraprakPerbakad Kodam IM Jalin kerjasama dengan Senator DPD-RI Perwakilan Aceh
Artikulli tjetërSeorang Remaja Tenggelam di Sungai Teunom