Senator Kelantan Malaysia Pelajari Penerapan Syariat Islam di Banda Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin menyambut kedatangan Ahli Dewan Undangan Negeri (ADUN) Kelantan, Malaysia, Dato’ Azhar bin Salleh Jum’at (31/1/2020) pagi di balai kota.

Senator Kelantan asal Pulai Chondong itu turut memboyong Timbalan Pengarah MTD Pulai Chondong Abdul Samah, Setiausaha DUN Pulai Chondong Haji Mansor, Pengerusi Penghulu P Ramli, dan puluhan anggota rombongan lainnya. Mereka datang ke Banda Aceh untuk mempelajari penerapan syariat Islam sekaligus berdarmawisata.

Pertemuan antara kedua belah pihak digelar di Balai Keurukon, Kompleks Balai Kota Banda Aceh. Pada kesempatan itu, Cek Zainal (panggilan akrab Wawalko Zainal Arifin) turut didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Bachtiar dan sejumlah pejabat lainnya.

Kepada tamunya Cek Zainal mengatakan hubungan antara Aceh khususnya Banda Aceh dan Malaysia memiliki sejarah yang panjang. “Di sini ada yang namanya Gampong Keudah, dan di sana pun ada Kampung Aceh. Kalau soal penerapan syariat Islam, kami juga pernah belajar ke Kelantan.” Ungkap Cek Zainal.

Sambungnya, pelaksanaan syariat Islam di Aceh diatur dalam sejumlah qanun (peraturan daerah). Terkait pidana Islam misalnya, diatur dalam Qanun Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayah. Qanun ini hanya berlaku bagi muslim saja, sementara bagi non muslim jika melanggar dikenakan hukum pidana biasa yang berlaku di Indonesia.

“Begitu juga soal hijab, bagi wanita non muslim tak harus menggunakannya, cukup berpakaian sopan saja,” kata Cek Zainal yang seterusnya memaparkan sekilas tentang profil kota dan sejumlah destinasi wisata favorit di Banda Aceh.

Tak lupa, ia juga mengundang para tamunya untuk hadir pada acara maulid akbar pada Kamis (6/2) mendatang di lapangan Blang Padang. “Mohon berkenan untuk memperpanjang kunjungan di Banda Aceh, nanti akan kami siapkan hidangan khusus bagi tuan-puan sekalian,” katanya.

Ketua rombongan Kelantan Azhar bin Salleh mengamini jika Aceh dan Malaysia banyak memiliki kesamaan dan hubungan yang sangat dekat sedari msa kerajaan dahulu. “Tujuan kami kali ini untuk bermuhasabah dan saling berkongsi sedikit maklumat,” ujarnya.

“Di Aceh telah banyak hukum syariat yang diterapkan. Kami boleh melihat keindahn hukum Islam yang dilaksanakan di sini, karena di Kelantan kami belum bisa terapkan,” ungkapnya seraya berharap pertemuan ini bisa semakin meningkatkan jalinan silaturahmi antara Kelantan dan Banda Aceh. 

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Ilham Rizky: MA Harus Independen dalam Kasus PT BMU

Analisaaceh.com, Blangpidie | Aktivis muda Aceh, Ilham Rizky Maulana, menyampaikan keprihatinannya atas adanya indikasi tekanan…

14 jam ago

Aceh–Rusia Tandatangani MoU Kerjasama

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, menandatangani…

14 jam ago

Gubernur Mualem Lantik Fadhil Ilyas Jadi Dirut Bank Aceh Syariah

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi melantik Fadhil Ilyas sebagai Direktur…

14 jam ago

Truk Bermuatan Batu Bata Terguling di Gunung Kapur

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satu unit mobil dum truk bermuatan batu bata mengalami kecelakaan di kawasan…

17 jam ago

Mendagri Minta Pejabat Serta Keluarganya Diminta Untuk Tidak Pamer Kemewahan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menterian Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepada seluruh Pejabat maupun…

17 jam ago

Sekretaris DPRA Sebut Surat ARA Masih Proses Administratif

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris DPRA, Khudri, menanggapi aksi Aliansi Rakyat Aceh (ARA) yang menyerahkan…

17 jam ago