Shabela Tegaskan Pacuan Kuda Tradisional Gayo Bebas dari Judi

Analisaaceh.com, Takengon | Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar harap seluruh elemen masyarakat yang ikut menyaksikan pacuan kuda tradisional Gayo dalam rangka memeriahkan hari jadi Kota Takengon ke-443 tidak dicemari dengan perjudian.

“Jangan cemari event memaknai kelahiran kota Takengon ini dengan hal-hal yang negatif, terutama jangan cemari dengan perjudian, semua kita harus waspada,” kata Bupati Shabela, Senin (24/02/2020) di lapangan H.M.Hasan Gayo Blang Bebangka Pegasing Aceh Tengah.

Lain itu, imbauan pencemaran negatif dalam kegiatan itu turut disampaikan melalui imbauan spanduk dan baliho dengan tulisan ancaman cambuk dan tindak pidana jika melanggar perbuatan Jarimah Maisir selama kegiatan berlangsung. Bahkan pihak Satpol PP dan Wilayatul Hisbah sigap siaga monitor di lapangan pacu itu.

Shabela mengaku, peringatan hari jadi kota takengon harus dijadikan Momentum berkelanjutan untuk menjaga dan melestarikan budaya pacuan kuda, karena para leluhur telah mempertahankan seni berkuda sampai masa kini. Saat ini kata dia, menjadi kewajiban bagi kita untuk terus mempertahankan dan melestarikan tradisi budaya pacuan kuda.

Dengan demikian lanjutnya, pacuan kuda dapat dimaknai sebagai media penghubung antara kita dengan generasi masa lalu, tetap terus menjaga supaya karakter dan budaya pacuan kuda itu tetap melekat dalam kehidupan masyarakat.

“Sejak dahulu pacuan kuda telah menjadi media silaturrahmi dan hiburan bagi masyarakat kita, bukan hanya bagi penggemar olah raga berkuda, tapi juga para pedagang, dan bahkan masyarakat dari luar daerah. Lebih khusus lagi, menjadi wadah berkumpul nya saudara serumpun yang tersebar di tiga Kabupaten, Gayo Lues, Bener Meriah dan Aceh Tengah serta juga di ikuti kabupaten Aceh Tenggara,” papar Bupati.

Sebagai refleksi hari jadi Kota Takengon Shabela mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja dan berpartisipasi dalam membangun dan memajukan daerah dengan tetap berpedoman pada bingkai syariat islam.

Komitmen itu  turut ditegaskan dalam tema peringatan hari jadi ke 443 kota Takengon tahun 2020 yaitu; “melalui peringatan hut ke 443 kota takengon, mari satukan langkah menuju masyarakat yang islami”.

“Harapan ini hendaknya dapat diterapkan dalam kegiatan pacuan kuda ini.  Kami melihat dari tahun ke tahun antusiasme pengunjung yang hadir melihat kuda yang berpacu di arena terus meningkat. Hal ini merupakan suatu indikator semakin berkembangnya perekonomian masyarakat kita. Selanjutnya, kami akan terus berupaya untuk meningkatkan arena pacuan kuda  kebanggaan orang Gayo itu menjadi lebih representatif dimasa mendatang,” tutup Shabela Abubakar.

Untuk diketahui, Pacuan kuda tradisional Gayo itu diikuti sebanyak 371 ekor kuda, kegiatan itu di helat 24 Februari hingga 01 Maret 2020 mendatang.

Komentar
Artikulli paraprakAminullah Ajak Abdul Latief Investasi di Banda Aceh
Artikulli tjetërMenyangkut PON 2024, Pordasi Minta Bupati Bener Meriah Tak Sebar Hoak