Categories: ACEH BESARNEWS

SiGAP Aceh Besar: Penataan Kanal Krueng Aceh Ciptakan Pengangguran Baru

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menyikapi polemik penataan kanal Krueng Aceh, Solidaritas Generasi Aceh Perubahan (SiGAP) Aceh Besar menilai jika penataan kanal tetap dilanjutkan, maka disinyalir akan menciptakan pengangguran baru di tengah masyarakat.

“Mengingat banyak masyarakat, pelaku usaha dan pekerja berketergantungan hidup di daerah tersebut. Pada saat ini lebih baik pemerintah melihat dari segi ataupun sisi kemanusiaan, pasalnya ditengah kondisi Covid 19 dimana semua elemen masyarakat mengalami permasalahan tersendiri, terutama dalam hal perekonomian,” kata Ketua SiGAP Aceh Besar, Muhammad Rizki kepada wartawan, Selasa (20/10/2020).

Jika pembongkaran terus dilaksanakan, kata Rizki, sesuai kehendak tanpa memberikan solusi, maka pemerintah telah menciptakan pengangguran-pengangguran baru di tengah masyarakat. Keadaan seperti ini juga akan memicu peluang terjadinya kriminalitas, pencurian dan sebagainya.

“Jangan sampai perilaku seperti ini terjadi secara tidak langsung dan diciptakan oleh pemerintah,” ujar Rizki.

“Jika dilihat dari segi hukum memang tidak dibenarkan pengunaan lahan di daerah aliran sungai (DAS), namun hari ini kita melihat dari sisi kemanusiaan pengambil kebijkan tersebut,” lanjutnya.

Baca: Terkait Penataan Kanal, Forum Masyarakat Kawasan DAS Krueng Aceh Sampaikan Pernyataan Sikap

Rizki mengungkapkan, jika alasan pemerintah melakukan pembersihan tersebut karena banjir, sejauh ini belum ada peristiwa banjir parah yang melanda daerah tersebut.

Sebaliknya, jika izin pemanfaatan lahan yang terukur dan terkontrol oleh pemerintah pada daerah aliran sungai, maka dapat memberikan nuansa keindahan bagi kedua wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Selain menarik wisatawan untuk mencicipi dan melepas penat di daerah tersebut, juga begitu banyak manfaat yang di dapatkan oleh masyarakat Aceh pada umumnya.

“Oleh karenanya hanya satu yang dapat mengubah prinsip pemerintah, yakni melihat keadaan seperti ini dari sisi kemanusiaan dan jika tidak maka pemerintah wajib memberikan solusi yang tepat,” ungkap Rizki.

Atas dasar itu, Rizki berharap, supaya dalam keadaan dan kondisi seperti ini Pemerintah Aceh, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I dan Kementerian PUPR untuk mengkaji kembali pembongkaran yang sedang digencarkan itu.

“Semoga tersentuh hati untuk tidak melakukan pembongkaran dan mengizinkan hak pakai lahan dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati bersama,” pungkasnya.

Editor : Nafrizal
Rubrik : ACEH BESAR
Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Anggota DPRA Abu Heri Desak Presiden Tetapkan Status Bencana Aceh Berskala Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris Komisi II DPRA Aceh, T. Heri Suhadi atau Abu Heri,…

7 jam ago

Banjir Lumpuhkan Pertanian, SPI Desak Status Bencana Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Serikat Petani Indonesia (SPI) mendesak Presiden Prabowo Subianto menetapkan bencana banjir…

9 jam ago

Kabel Listrik Diduga Milik PLN Bahayakan Pengendara di Abdya

Analisaaceh.com, Blangpidie | Kabel yang diduga milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjuntai ke badan jalan…

9 jam ago

Komisi I DPRA Desak Presiden Buka Peran Internasional Tangani Bencana Aceh–Sumatera

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak Presiden Republik Indonesia…

13 jam ago

Hampir 2 Juta Warga Aceh Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Bencana alam hidrometeorologi yang melanda Aceh sejak beberapa waktu terakhir berdampak…

20 jam ago

PBB Pantau Respons Bencana di Aceh, UNDP dan UNICEF Siap Perkuat Dukungan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia terus memantau perkembangan penanganan bencana di…

20 jam ago