Analisaaceh.com, Banda Aceh | Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq bersama Wakil Ketua DPRK Isnaini Husda dan sejumlah pejabat terkait turun langsung meninjau kondisi Simpang Tujuh Ulee Kareng, Senin (17/10).
Salah satu persimpangan terpadat di Banda Aceh tersebut, rencananya akan dikembangkan dan ditata ulang oleh Pemko Banda Aceh. Pasalnya, arus lalu lintas di seputaran Simpang Tujuh Ulee Kareng kerap macet, terutama pada jam-jam sibuk.
Turut mendampingi Pj wali kota pada peninjauan tadi, di antaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Banda Aceh Jalaluddin, Kadis PUPR M Yasir, Kadishub Wahyudi, dan Camat Ulee Kareng Akbar Mirza.
Menurut Bakri, pengembangan dan penataan kawasan simpang tujuh Ulee Kareng memang harus dilakukan. “Daerah ini sudah begitu crowded, simpangnya ada tujuh dan padat lalulintas, tapi jalannya sempit sehingga sering macet,” ujarnya.
Dirinya juga kerap menerima keluhan masyarakat terkait hal tersebut. “Oleh sebab itu, hari ini saya dan Wakil Ketua DPRK Pak Isnaini beserta kepala dinas terkait, turun langsung ke sini. Insyaallah dalam waktu dekat, Simpang Tujuh Ulee Kareng akan kita benahi,” tuturnya.
Terkait masterplan pengembangan dan penataan, kata Bakri, sudah disiapkan oleh Pemko Banda Aceh yaitu direncanakan akan dibangun flyover untuk mengatasi kemacetan.
“Selain pelebaran jalan, kita berencana membangun flyover sehingga arus lalulintas lancar dan tak lagi menjadi biang kemacetan seperti saat ini,” kata Bakri.
Untuk dukungan anggaran proyek dimaksud, Bakri kembali akan melobi pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. “Karena jika mengandalkan APBK rasanya sulit, makanya kita butuh dukungan APBA maupun APBN untuk mewujudkannya,” jelasnya.
“Untuk tahap awal kita telah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh selaku perpanjangan tangan Kementerian PUPR di sini,” ujar Bakri seraya mengharapkan dukungan masyarakat dan stakeholder terkait dalam upaya pembenahan Simpang Tujuh Ulee Kareng.