Categories: NEWS

Soal Studi Banding ke Yogyakarta, Venny: Inisiatif Forum Keuchik Bukan Pj Bupati

Analisaaceh.com, Blangpidie | Sebanyak 152 Keuchik di Aceh Barat Daya (Abdya) bakal berangkat ke Yogyakarta untuk melakukan studi banding pada 15 Juli 2023 mendatang.

Namun, rencana studi banding tersebut mendapat banyak sorotan dari berbagai pihak.

Menanggapi hal itu, Ketua Forum Keuchik Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Venny Kurnia menjelaskan bahwa study banding keluar daerah tersebut bukan dilakukan oleh Keuchik di Abdya, akan tetapi sudah duluan dilakukan daerah lain di Aceh.

“Ini studi banding bukan binbingan teknis (Bimtek), yang namanya studi banding pastinya harus keluar daerah tidak bisa digelar di kabupaten setempat,” ungkap Venny Kurnia, Kamis (13/7/2023).

Venny mencontohkan di kabupten tetangga Aceh Selatan, mereka para keuchik sudah berangkat dan sudah pulang, tidak ada masalah dan tidak ada ribut hingga berpolemik seperti di Abdya.

“Kenapa giliran Abdya yang akan melakukan studi banding jadi ribut begini,” sebutnya.

Bukan saja polemik menghamburkan uang, persoalan Pj Bupati juga dikaitkan dengan keberangktan study banding.

“Wacana studi banding ini merupakan inisiatif Forum Keuchik, tidak ada hubungan dengan Pj Bupati,”tegasnya.

Dalam studi banding ini, kata Venny, para keuchik menggunakan anggaran yang bersumber dari dana desa, bukan APBD. Oleh sebab itu, forum Keuchik hanya memberitahukan kepada Pj Bupati bahwa mereka akan berangkat.

“Kegiatan tersebut pakai dana desa bukan APBD, yang memberikan langsung bendahara desa. Jadi intinya ini keputusan bersama, jangan dikambinghitamkan Bupati, ini otoritas Forum Keuchik,” ujar Venny.

Sementara Direktur Eksekutif Jaringan Survei Inisiatif (JSI), Ratnalia Indriasari kepada media mengatakan, kegiatan studi banding ke luar daerah sudah banyak dilakukan kepala desa di kabupaten/kota lain.

Lebih lanjut, kata Ratnalia, persoalan studi banding bisa memberikan manfaat atau sebaliknya tergantung pada Keuchik masing-masing. Karena tujuan dasar dilakukan studi banding tentu untuk belajar, meniru tata cara kelola pemerintahan yang dilakukan oleh provinsi lain yang jauh lebih baik dibanding Aceh.

Maka dari tujuan study banding sebenarnya sangat mulia dan positif, Namun, terkadang penyebab studi banding ini menuai polemik dikarenakan kepala desanya tidak mengimplementasikan apa saja yang ilmu yang didapat ketika kunjungan kerja.

Ahlul Zikri

Komentar

Recent Posts

Lima Ruko di Gampong Lambheu, Aceh Besar Terbakar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…

12 jam ago

Terima Aspirasi Masyarakat Trumon Raya, Abu Heri: Hal Ini akan jadi Prioritas Saya

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…

15 jam ago

KIP Lhokseumawe Sukses Gelar Debat Kedua Calon Wali Kota

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…

16 jam ago

Dispora Aceh Latih 100 Pemuda Jadi Entrepreneur Kreatif dan Inovatif

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…

17 jam ago

96 dan 52 TPS di Aceh Berpotensi Intimidasi dan Kekerasan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…

18 jam ago

MPU Aceh Perbolehkan Pilih Kotak Suara Kosong

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…

19 jam ago