Strategi Pemasaran Wisata Aceh Selatan

Haftar @doc Facebook

*(Oleh : Haftar, S.Pd., M.Pd

Penulis sangat mengapresiasi kegiatan “Pesona Aceh Selatan” yang baru saja usai diselenggarakan, sebagai tuan rumah adalah Kabupaten Aceh Selatan, dengan menampilkan beberapa event kegiatan seni dan budaya masyarakat setempat. Walaupun kegiatan serti ini bukanlah hal baru, namun demikan penulis melihat dari kacamata peluang ke depan kegiatan ini merupakan strategi yang tepat untuk memasarkan wisata Aceh Selatan, baik untuk menarik wisatawan domestik, maupun mancanegara untuk berkunjung ke Aceh Selatan.

Kita berharap ke depan kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Guna mempercepat pembangunan ekonomi kreatif masyarakat. Bukan saja diselenggarakan di ibu kota Kabupaten Aceh Selatan (Tapaktuan), tapi juga diharapkan dapat diselenggarakan secara bergilir di setiap kecamatan secara berjenjang.

Setelah diselenggarakan di tingkat kecamatan kemudian berlanjut di tingkat kabupaten. Guna memacu percepatan perkembangan kreatifitas masyarakat desa sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja di desa. Sebab dengan adanya kegiatan Pesona Aceh Selatan yang diselenggarakan di tingkat kecamatan dengan pesertanya desa-desa yang ada dalam kecamatan, akan mudah memperkenalkan dan memasarkan potensi desa yang berada dalam kecamatan tersebut.

Kemudian dari tingkat kabupaten pesertanya sendiri merupakan desa-desa terbaik hasil seleksi di tingkat kecamatan. Setelah dinilai layak, selanjutnya “Pesona Aceh Selatan” dipersiapkan untuk melakukan ekspansi ke tingkat yang lebih luas, baik di level provinsi, maupun nasional. Maka dengan demikian akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat dan memberikan keuntungan bagi daerah.

Sebagai sebuah strategi pemasaran, hal ini harus betul-betul dipersiapkan secara fixed (matang). Mengapa demikian? sebab dalam sebuah pemasaran produk, yang pertama dan utama yang akan dilihat orang adalah kemasannya. Baru kemudian kontennya. Karena wisatawan biasanya akan tertarik untuk mau datang ke suatu daerah, terlebih dahulu akan melihat apa dan bagaimana suatu daerah mempromosikan wisatanya.

Jadi untuk memperkenalkan produk wisata Aceh Selatan, maka pemerintah terutama dinas pariwisata dan dinas terkait harus mampu merumuskan dan menampilkan wajah wisata Aceh Selatan itu, memang layak dan pantas untuk dikunjungi, maka dimulai dari kemasannya. Jadi bukan hanya sekedar mempromosikan melalui media massa atau internet tanpa ada kemasan dan konten yang menarik.

Artinya, kemasan dan konten yang dimaksud hendaknya memiliki sesuatu yang lain daripada yang lain (kekhasan) yang bisa dinikmati oleh para pendatang. Karena ini bukan bukan barang lansung jadi, tapi ada proses kreatif dalam mempersiapkannya.

Langkahnya harus dimulai dari desa. Pemerintah desa dan pemerintah kabupaten harus bersinergi menciptakan peluang-peluang keunggulan kreatifitas masyarakat. Baik dalam hal pemanfaatkan lingkungan desa sebagai objek wisata maupun kreatifitas seni dan proses-proses budaya yang ada, baik yang tradisional maupun modern sebagai puncak-puncak kreatifitas yang dapat diandalkan.

Apalagi Aceh Selatan dengan segenap potensi keindahan daerahnya, merupakan suatu produk wisata yang layak dan patut untuk di jual di dalam negeri, maupun di manca negara. Tinggal lagi mengemasnya sehingga para wisatawan tertarik untuk berkunjung ke daerah yang sempat melegenda dengan komoditi “Pala” ini.

Sebagai ilustrasi, penulis mencontohkan dengan objek wisata air terjun sungai Tingkat Tujuh di Tapaktuan. Yang mana penulis sempat terobsesi mewujudkannya menjadi kemasan wisata yang menarik, apabila penulis ikutserts terlibat menjadi bagian dalam pembangunan objek wisata sungai Tingkat Tujuh, diantaranya adalah:

  1. Mengajak masyarakat yang bertempat tinggal disekitar sungai tingkat tujuh untuk menanam tanaman yang mempunyai daun berwarna merah seperti daun puding atau nilam hutan. Melingkari pohon pala penduduk atau disepanjang jalan aspal yang dilalui.
  2. Memanfaatkan air sungai Tingkat Tujuh untuk dibuat air mancur dan kolam ikan atau kolam pemandian.
  3. Membuat “jambo” (gubuk/sawung) yang unik, khas Aceh, di beberapa lokasi lengkap dengan makanan dan suvenirnya, yang dikelilingi oleh air mancur atau air kolam.
  4. Membuat panggung terbuka di kaki bukit memasuki sungai tingkat tujuh sebagai tempat pagelaran seni dan musik khas Aceh Selatan dan Aceh pada umumnya, dengan tetap mempertimbangkan kearifan lokal tentunya.
  5. Memberdayakan ketrampilan masyarakat dengan berbagai produk seni dan sovenir.

Obsesi ini sempat penulis posting di beranda media sosial Facebook pribadi milik penulis beberapa waktu yang lalu. Ternyata, respon masyarakat yang membacanya cukup baik.

Sehingga penulis berkeyakinan, apabila ide ini betul-betul diimplementasikan oleh steakholder, bisa jadi objek wisata sungai Tingkat Tujuh akan terkenal hingga ke manca negara. Sebab salah satu keunikan sebagai tampilan destinasi wisata Aceh Selatan akan tampak disitu. Dimana nantinya akan ada 1000 air mancur di sekitar sungai Tingkat Tujuh dan kolam ikan maupun kolam renang. Sekaligus sebagai arena memperkenalkan berbagai produk seni dan budaya Aceh Selatan. Maka dengan demikian wisatawan akan disuguhkan dengan kemasan objek wisata yang menarik. Yaitu disamping sungai Tingkat Tujuh yang masih alami. Juga disitu ada beraneka bunga dan air mancur.

Apakah ini bisa terwujud ? Penulis berkeyakinan Insyaallah bisa terwujud. Namun jika yang ditawarkan adalah tampilan (kemasan dan konten) air terjun sungai Tingkat Tujuh hanya sekedar seperti biasanya, penulis sedikit pesimis. Dikuwatirkan kedepan parawisata di Aceh Selatan akan lambat perkembangannya.

Kesimpulannya, jika pariwisata Aceh Selatan ingin maju, Kemasan dan Kontennya harus mempunyai ciri (kekhasan) tersendiri, sehingga dapat menarik minat wisatawan domestik dan manca negara berkunjung ke daerah ini.

Semoga hal ini dapat menginspirasi dan menjadi salah satu strategi pemasaran wisata Aceh Selatan dan dapat ditindaklanjuti. Selamat menikmati Pesona Aceh Selatan.

Penulis adalah seorang pendidik dan penulis)*

Komentar
Artikulli paraprakDepresi Akibat di PHK, Pria Ini Tewas Gantung Diri
Artikulli tjetërUnggah Video Pamitan di YouTube, Ria Ricis: I’ll Be Back!