Analisaaceh.com, Blangpidie | Persaingan menuju Pilkada 2024 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) semakin memanas. Tiga bakal calon, yaitu Salman Alfarisi, Safaruddin, dan Jufri Hasanuddin, bersaing ketat dalam kontestasi untuk menjadi pemimpin di kabupaten tersebut.
Sejumlah lembaga survei nasional, seperti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indikator, dan Poltracking Indonesia, menunjukkan Safaruddin berada di posisi teratas sebagai bakal calon pilihan masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Hasil survei terbaru dari WBA Indonesia juga menguatkan posisi ini, dengan pasangan Safaruddin-Zaman Akli meraih dukungan tertinggi sebesar 47,01 persen.
Dalam survei Pra Pilkada Abdya yang dilakukan WBA Indonesia, terdapat sebanyak 770 partisipan terdiri dari 417 laki-laki atau 54.16 persen dan 363 perempuan atau 45,84 persen.
Dari hasil survei tersebut, pasangan Safaruddin-Zaman Akli memperoleh dukungan tertinggi 47.01%, Salman Alfarisi-Yusran 35.58%, dan Jufri Hasanuddin, M. Fakhruddin 6.88%.
Kemudian, sebanyak 8.05% responden menyatakan belum tahu mengenai pilihan mereka dan 2.47% tidak memberikan jawaban yang diartikan sebagai pemilih belum menentukan pilihan (undecided voters).
Selain itu, WBA Indonesia juga mencatat 47,53% partisipan siap memilih Safaruddin-Zaman Akli jika Pilkada digelar hari ini. Sementara Salman Alfarisi-Yusran tetap berada di posisi kedua dengan 35,58% dukungan. Jumlah undecided voters atau responden yang belum menentukan pilihan mencapai 9,74%.
Survei WBA Indonesia tersebut juga menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap Pilkada Abdya cukup tinggi. Sebanyak 90,78% partisipan mengetahui adanya pemilihan ini. Namun, 5,97% responden tidak mengetahui hal tersebut, dan 3,25% memilih tidak memberikan tanggapan.
Ketika ditanya kriteria penting dalam memilih pasangan calon, kategori “merakyat” menjadi alasan utama dengan persentase 19,74%.
Hal ini menunjukkan masyarakat Abdya mengutamakan kedekatan dan aksesibilitas calon. Selain itu, faktor “berpendidikan tinggi” (15,45%) dan “berprestasi” (15,19%) juga dinilai penting, menunjukkan masyarakat mengharapkan pemimpin cakap secara intelektual dan memiliki rekam jejak keberhasilan.
Survei WBA Indonesia juga mengangkat sisi gelap politik lokal dengan menunjukkan mayoritas masyarakat menganggap praktik money politic sebagai hal yang umum.
Sebanyak 51,04% responden menyebut money politic sebagai fenomena biasa, bahkan 30,26% lainnya menilainya sangat umum terjadi.
Kombinasi kedua kategori ini menempatkan persepsi publik sekitar 81% responden menilai money politic menjadi bagian dari dinamika Pilkada Abdya.
Selain itu, hampir 70% responden merasa money politic memiliki pengaruh kuat terhadap pilihan pemilih, sementara 25,19% menyatakan praktik tersebut kurang berpengaruh dan 4,68% menganggapnya tidak berpengaruh sama sekali.
Sikap publik terhadap tawaran uang atau barang juga bervariasi. Sebanyak 42,21% responden mengaku akan menerima tawaran namun memilih sesuai hati nurani mereka. Di sisi lain, 31,04% responden menolak tawaran tersebut, sementara 26,75% mengakui akan memilih kandidat yang memberi setelah menerima tawaran.
Survei ini memberikan gambaran jelas mengenai harapan dan tantangan yang dihadapi dalam Pilkada Aceh Barat Daya, di mana kandidat unggulan harus mempertahankan dukungan di tengah kekhawatiran akan praktik money politics yang tetap menjadi perhatian utama publik.
Hasil Suvei LSI, Indikator, Poltracking Indonesia: Safaruddin Unggul di Abdya
Survei LSI dilakukan pada 17 – 23 Juli 2024 terhadap 400 responden. Target populasi survei WNI berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Pemilihan sampel diambil menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) -/+5% pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Sampel berasal dari seluruh kecamatan di Abdya yang terdistribusi secara proporsional. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih.
Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20% dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali mutu ini, tidak ditemukan kesalahan berarti.
Berdasarkan hasil survei LSI tersebut, tingkat awareness (kesadaran) warga tentang akan diadakannya pemilihan langsung Bupati pada 27 November 2024 cukup tinggi, 72.8%.
Pada simulasi Top Of Mind, Safaruddin paling banyak disebut 31.3%, kemudian Salman Alfarisi 19.8%, nama lain jauh lebih rendah termasuk Jufri Hasanuddin 2%, sementara belum menentukan pilihan 44.3%.
Kemudian, pada simulasi semi terbuka 17 nama, Safaruddin paling banyak dipilih 39 8%, Salman Alfarisi 23%, nama lain jauh lebih rendah termasuk Jufri Hasanuddin 2.1%, dan belum menentukan pilihan 29.1%.
Pada simulasi pengerucutan nama, Safaruddin konsisten unggul dari kandidat lainnya termasuk Jufri Hasanuddin yang masih rendah dukungannya.
Pesaing terdekat Safaruddin saat ini ialah Salman Alfarisi. Namun, dalam simulasi dua kandidat tersebut dengan pernyataan jika pemilihan langsung Bupati Aceh Barat Daya diadakan hari ini, Safaruddin masih unggul 43.9 persen, dan Salman Alfarisi 25.3 persen pemilih. Sedangkan TT/TJ (tidak tahu/tidak jawab) 30.8 persen.
Masih menurut survei LSI, saat ini Safaruddin paling dikenal 81.8% warga dan disukai oleh 75.8% dari yang mengenal namanya.
Salman Alfarisi dikenal 61.6% dan disukai oleh 63.6%, dan Jufri Hasanuddin dikenal 60.2% dan disukai oleh 38.2%.
Indikator
Begitu juga halnya survei Indikator yang dilaksanakan pada 20 – 30 Juli 2024 lalu. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 400 orang.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 400 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar -/+5% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20%, dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Dari hasil survei yang telah dilakukan tersebut, sekitar 83.3 persen masyarakat sudah mengetahui Pilkada Abdya akan dilaksanakan pada November 2024.
Jika pemilihan diadakan ketika survei dilakukan, secara spontan pada simulasi Top Of Mind, Safaruddin paling banyak disebut 39.6%, kemudian Salman Alfarisi 17.6%, Jufri Hasanuddin 5.2%, belum menentukan pilihan 34.6%.
Simulasi daftar 20 nama semi terbuka, Safaruddin 42,4% paling banyak dipilih, Salman Alfarisi 20.6%, Jufri Hasanuddin 6.3%, nama lain lebih rendah, dan belum menjawab 23.5%.
Kemudian pada simulasi 12 nama kandidat hingga head to head, Safaruddin konsisten unggul dari kandidat lainnya. Posisi kedua masih ditempati Salman Alfarisi, sementara nama lainnya jauh lebih rendah.
Mengerucut pada simulasi tiga nama, Safaruddin (46.1%), Salman Alfarisi (21.9%), dan Jufri Hasanuddin (6.3%). Sementara jika simulasi dua nama, Safaruddin (47.3%), Salman Alfarisi (23.6%), dan TT/TJ (29.0%).
Menurut catatan Indikator, popularitas merupakan hal mendasar dalam politik elektoral. Sementara ini, Safaruddin paling tinggi tingkat popularitasnya (77%), Jufri Hasanuddin (68.8%), dan Salman Alfarisi (64.9%). Nama lain kurang dari 60% tingkat popularitasnya, Dari nama-nama terpopuler, Safarudain paling disuka (80.5%), Salman Alfarisi (58.9%), dan Jufri Hasanuddin (44.3%).
Poltracking Indonesia
Jauh sebelum kedua lembaga tersebut mengeluarkan hasil, survei Poltracking Indonesia telah lebih dulu merilis dan mengumumkan Safaruddin unggul dari kandidat lainnya di Abdya.
Dari sejumlah nama yang masuk dalam survei Poltracking, Safaruddin jauh unggul dari kandidat lainnya yang saat ini mencalonkan diri sebagai bupati Abdya.
Metodologi survei dengan menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah sample 400 responden (margin of error +/- 4.9% pada tingkat kepercayaan 95%).
Survei ini dilakukan dengan sistem tatap muka langsung dengan responden terpilih dari periode 19-25 Mei 2024. Data ini telah dipublish kepada masing-masing kandidat pada Kamis (27/6/2024).
Dari hasil survei disimpulkan, tingkat popularitas Safaruddin di Abdya mencapai 88,2%, disusul Romy Syah Putra (75,4%), Jufri Hasanuddin (67,9%), dan Salman Alfarisi (62,3%).
Sedangkan tingkat akseptabilitas, Safaruddin mencapai 79,5%, disusul Romy Syah Putra (61,3%), Salman Alfarisi (54,1%), dan Jufri Hasanuddin (46,9%).
Sementara saat dilakukan simulasi pertanyaan terbuka calon Abdya, Safaruddin memperoleh 41.3% paling terekam dalam ingatan publik, diikuti Salman Alfarisi (21.8%), dan Jufri Hasanuddin (4.1%).
Dalam simulasi semi terbuka calon bupati Abdya, Safaruddin memperoleh angka elektabilitas (46.7%), diikuti Salman Alfarisi (25.4%), dan Jufri Hasanuddin (5.1%).
Simulasi surat suara calon bupati Abdya, Safaruddin juga memperoleh angka elektabilitas (54.6%), diikuti Salman Alfarisi (28.5%), dan Jufri Hasanuddin (7.2%).
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Lhokseumawe menyelenggarakan…
Analisaaceh.co, Tapaktuan | Untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan IV Aceh Selatan, Sekretaris Komisi…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Dekfad Center Aceh Selatan resmi dikukuhkan pada Selasa (12/11) setelah menerima Surat…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut mantan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Aceh menyayangkan pencabutan rancangan Qanun Aceh…
Analisaaceh.com, Idi Rayeuk | Satreskrim Polres Aceh Timur menetapkan MH (42), mantan Geuchik Gampong Buket…
Komentar