Tanggul Pengaman Tebing di Kuta Bahagia Abdya Ambruk Diterjang Banjir

Kondisi tanggul pengaman yang roboh di Kota Bahagia, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Abdya akibat dihantam banjir. Foto: Dokumen warga

Analisaaceh.com, Blangpidie | Tanggul pengaman tebing di Gampong Kuta Bahagia Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ambruk setelah diterjang banjir luapan sungai Krueng Beukah pada Minggu (9/11) lalu. Akibatnya, sejumlah rumah warga terendam air, bahkan mengancam areal perkebunan dan persawahan yang sedang memasuki musim tanam.

Keuchik Gampong Kuta Bahagia, Muhammad Yasal mengatakan, tanggul yang jebol memiliki panjang sekitar 60 meter. Menurutnya, banjir kali ini cukup besar hingga mengikis dinding tanggul yang dibangun pada tahun 2017-2018 lalu.

“Iya benar, kurang lebih 60 meter panjangnya tanggul pengaman tebing yang jebol akibat derasnya luapan air sungai Krueng Beukah. Banjir juga menyebabkan beberapa rumah warga terendam, serta lahan perkebunan dan persawahan ikut tergenang,” kata Muhammad Yasal saat dikonfirmasi Analisaaceh.com, Selasa (11/11/2025).

Lebih lanjut, sebut Yasal, posisi tanggul yang ambruk berada tepat di belakang rumah warga. Kondisi ini membuat masyarakat khawatir akan ancaman banjir susulan, terutama jika curah hujan kembali meningkat dalam waktu dekat.

“Jika kerusakan ini tidak segera ditangani secara permanen, maka akan berefek seperti semula, sehingga mengancam keselamatan dan harta benda masyarakat, terutama yang rumahnya berada di dekat tanggul tersebut,” ucapnya.

Yasal berharap Pemkab Abdya merespon langsung penanganan pengaman tebing yang jebol ini. Sebab jika dibiarkan, saat banjir berikutnya bisa berdampak lebih besar, sehingga mengancam kembali masyarakat yang mengakibatkan rumah warga kembali tergenang air.

“Harapannya, pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki tanggul yang jebol. Karena jika tidak segera diperbaiki, saat dilanda banjir akan berefek seperti semula, sehingga mengancam kembali masyarakat. Sebab, ketinggian air bisa merendam rumah warga hingga setinggi 1,5 meter,” terang Yasal.

Menurut Yasal, saat ini warga belum memiliki solusi darurat untuk memperkuat tanggul, karena struktur bangunan tersebut bersifat permanen. Perbaikan hanya dapat dilakukan oleh pemerintah melalui pembangunan ulang secara menyeluruh.

“Pasca jebol, untuk saat ini tidak ada solusi bangunan sementara karena bentuknya itu bersifat ketahanan. Solusinya memang harus dibangun baru oleh Pemkab Abdya,” sebutnya.

Yasal menambahkan, ambruknya tanggul juga berdampak pada aktivitas petani yang sedang memasuki musim tanam padi. Sawah yang terendam membuat kegiatan pertanian tertunda dan berpotensi mengurangi hasil panen.

“Sekarang musim tanam sudah dimulai, tapi petani kesulitan turun ke sawah karena masih tergenang. Kami berharap Pemkab Abdya segera mengambil langkah penanganan sebelum kerusakan semakin meluas,” pungkas Yasal.

Komentar
Artikulli paraprakMayat Tanpa Identitas Ditemukan di Halte Trans Kutaraja Banda Aceh
Artikulli tjetërDPRK Kota Banda Aceh Terima Dokumen Raqan APBK 2026 dari Eksekutif