Tradisi Khanduri Jeurat, Masih Melekat di Aceh Utara

Analisaaceh.com, Aceh Utara | Masyarakat Gampong Rayeuk Paya Itek Kecamatan Murah Mulia Kabupaten Aceh Utara kembali melaksanakan Khanduri Jeurat dikomplek perkuburan Lampoh Nibong Rayek Paya Itek, Minggu (13/10).

Geuchik Gampong Rayeuk Paya Itek, Husnan, ketika diwawancarai awak media ini menyebutkan, kegiatan ini merupakan agenda rutinitas tahunan yang dilakukan pasca panen padi, merupakan amal bakti sosial untuk memperkuat tali silaturrahim antar sesama masyarakat dalam bentuk gotong royong.

Sebagaimana yang kita saksikan saat ini, masyarakat sedang sibuk bahu membahu bergotong royong membersihkan komplek perkuburan, sebagian yang lain sedang sibuk memasak untuk persiapan khanduri, dan sebagian lagi sedang membaca yasinan dan lain lain.

Husnan melanjutkan, dalam acara khanduri juerat tersebut, ada tiga agenda yang dilakukan, pertama melakukan pembersihan, meliputi areal komplek perkuburan dan sekitarnya, dilakukan secara sukarela atau gotong royong bersama.

Selanjutnya diikuti dengan agenda kedua yang merupakan inti atau pokok dari acara khanduri jeurat adalah, memanjatkan do’a bersama kepada segala arwah yang telah mendahului kita, bermunajad kepada Allah SWT, agar kiranya Allah mengampuni segala dosa-dosa mereka, semoga para arwah dicurahkan rahmat dan dijauhkan dari azab serta fitnah kubur, prosesi doa bersama ini dipimpin langsung oleh guru kita Tgk Karimuddin, Mantan Guru Dayah Babussalam Blang Bladeh dan dilanjutkan dengan agenda yang terakhir adalah pajoh khanduri.

Disela-sela itu, imum Gampong Rayeuk Paya Itek Tgk M. Affan menyampaikan, bahwa melalui agenda tersebut dapat kita ambil pelajaran penting yang mengingatkan kita akan kematian, karena kematian adalah sesuatu yang pasti dialami oleh setiap makhluk “kullu nafsin zaiqatul maut” setiap yang hidup pasti akan merasakan kematian, mulai dari hewan, lat batat kaye bate, jin, insan, bahkan malaikat sekalipun pasti merasakan yang namanya kematian.

“Karena mengingat rahasia kematian sesuatu yang misteri, kita tidak tahu kapan, dimana dan bagaimana, maka untuk itu, sering-seringlah kita mengingat kematian agar kita senantiasa mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan segera bertaubat kepada Allah dan memperbanyak amal ibadah,” pungkasnya.

Secara terpisah, Alfa Habibi yang merupakan tokoh pemuda Rayeuk Paya Itek, didampingi oleh Tgk Nazar yang selama ini sudah menetap lama di Kabupaten Aceh Timur mengatakan, bahwa setiap acara khanduri jeurat, semua masyarakat Gampong Rayeuk Paya Itek yang sudah menetap diluar, pasti akan pulang pada momen tersebut, tak terkecuali Tgk Nazar yang sudah lama tinggal di Simpang Ulim.

Kemudian Tgk Nazar menyampaikan, dia sengaja pulang tadi pagi dari Simpang Ulim jam 8.00, bersama keluarga satu mobil pick up, hanya untuk mengikuti acara khanduri jrat, karna moment ini beliau jadikan sebagai waktu khusus untuk menziarahi kubur keluarga, semoga ada hikmah dan pelajaran. (zam)

Komentar
Artikulli paraprakTim Penggerak PKK Sosialisasi Tolak Pornografi dan TBC di Pidie Jaya
Artikulli tjetërPintu Hijrah Ajak Perangkat Desa Berdiri di Garda Depan Menyelamatkan Bangsa