Ungkap Penyalahgunaan BBM Bersubsidi, Satu Pelaku Diringkus di Lhokseumawe

Sejumlah barang bukti penyalahgunaan BBM subsidi yang diamankan Polisi dari seorang pelaku di Lhokseumawe (Foto: Ist)

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Personel Polres Lhokseumawe berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Gampong Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto melalui Kasat Reskrim, AKP Zeska Julian Taruna Wijaya mengatakan, seorang tersangka berhasil diamankan berinisial, RZ (56) warga Kecamatan Samudera, Aceh Utara yang berprofesi sebagai pedagang.

Pelaku ditangkap pada Jumat (27/5/2022) saat tim Unit Reaksi Cepat (URC) Siagam Polres Lhokseumawe sedang melaksanakan patroli di seputaran Kecamatan Muara Satu, kemudian tim tersebut mendapat informasi dari masyarakat tempat penyimpanan BBM jenis solar di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca Juga: Tangkap Penimbun Solar di Banda Aceh, Barang Bukti Sabu Turut Diamankan Polisi

“Lalu, personel Sat Reskrim bersama Tim Siagam Polres Lhokseumawe melakukan pengecekan dan ditemukan BBM jenis solar yang disimpan di dalam drum dan jerigen di gudang tersangka,” ujarnya pada Sabtu (28/5/2022).

Tersangka beserta barang bukti kemudian diamankan ke Polres Lhokseumawe untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kasat Reskrim menambahkan, adapun barang bukti lain yang disita petugas yaitu, satu unit mobil dump colt, empat drum berisi bahan bakar jenis solar sebanyak 700 liter, delapan jerigen ukuran 35 liter berisi solar sebanyak 240 liter bahan bakar bersubsidi.

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Salah Isi BBM Hingga Mobil Terbakar di SPBU Batoh

Kemudian, dua jerigen warna merah ukuran 10 liter juga berisi solar sebanyak 15 liter dan barang bukti lain seperti wadah, corong plastik, ember kosong, jerigen kosong ukuran 35 liter serta satu jerigen kosong ukuran 10 liter.

“Tersangka dijerat pasal 55 Undang-undang RI Nomor 22 tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana dirubah dengan Undang-undang RI Nomor 11 tahun 2022 tentang Cipta Kerja dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara,” pungkas Kasat Reskrim.

Editor : Desriadi Hidayat
Rubrik : NEWS
Komentar
Artikulli paraprakTiga Kapal Pengebom Ikan Asal Sumut Ditangkap di Simeulue
Artikulli tjetërMiliki Sabu, Seorang Warga Banda Aceh Dibekuk Polisi