Upaya Pencapaian Imunisasi Rutin di Kecamatan Kembang Tanjong Pidie

Plt Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr. Dwi Wijay. Foto : Dinkes Pidie

Analisaaceh.com, Sigli | Melindungi anak dari penyakit serius seperti polio, campak, difteri, dan hepatitis B dimulai dengan imunisasi. Vaksinasi menjadi langkah krusial dalam mencegah penyebaran infeksi pada anak yang sistem kekebalannya belum matang.

Selain melindungi individu, imunisasi juga berperan dalam menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity), yang membantu mencegah penyebaran penyakit di masyarakat.

Imunisasi sangat penting karena banyak penyakit yang masih ada di beberapa wilayah dan berisiko kembali merebak tanpa vaksinasi. Vaksin juga membantu mengurangi biaya pengobatan jangka panjang akibat komplikasi penyakit.

Meskipun ada tantangan seperti misinformasi dan akses layanan kesehatan yang terbatas, edukasi tentang pentingnya vaksin terus digalakkan. Imunisasi bukan hanya perlindungan jangka pendek, tetapi investasi dalam kesehatan generasi mendatang.

Di Kecamatan Kembang Tanjong, cakupan imunisasi rutin, termasuk Imunisasi Dasar Lengkap (IDL), Imunisasi DPT-HB-Hib 4, serta Measles Rubella (MR), menunjukkan hasil yang cukup positif dibandingkan kecamatan lain di Kabupaten Pidie pada tahun 2024.

Pada triwulan kedua tahun 2024, tercatat 31 anak di Kecamatan Kembang Tanjong telah menerima Imunisasi Dasar Lengkap (IDL), menempatkan kecamatan ini di posisi kedua setelah Kota Sigli yang mencatatkan 36 anak.

Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib 4 di Kecamatan Kembang Tanjong juga tergolong tinggi, dengan 4 anak yang telah diimunisasi, menempatkan kecamatan ini kembali di posisi kedua setelah Kecamatan Padang Tiji, yang mencatatkan 21 anak. Untuk imunisasi MR, Kecamatan Kembang Tanjong mencatatkan 4 anak yang telah menerima imunisasi, mengungguli kecamatan lain seperti Simpang Tiga, Pidie, dan Kota Sigli.

Namun, dalam hal vaksinasi antigen baru seperti PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) yang melindungi dari pneumonia, serta RV (Rotavirus Vaccine) yang melindungi dari diare akibat rotavirus, Kecamatan Kembang Tanjong masih menunjukkan partisipasi yang rendah.

Data dari Dinas Kesehatan Pidie menunjukkan bahwa 25 anak di kecamatan ini telah menerima vaksin PCV 1, sementara hanya 9 anak yang mendapatkan vaksin RV 1, menempatkan Kecamatan Kembang Tanjong di posisi kesembilan di Kabupaten Pidie untuk cakupan vaksin RV.

Sebagai perbandingan, Puskesmas Kota Sigli mencatatkan cakupan tertinggi dengan 26 anak untuk vaksin PCV 1 dan 46 anak untuk vaksin RV 1, yang sangat kontras dengan kecamatan lain seperti Muara Tiga dan Ujong Rimba yang belum memberikan vaksin tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dr. Dwi Wijaya, menegaskan bahwa kendala utama dalam meningkatkan cakupan imunisasi bukanlah distribusi vaksin, melainkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam program imunisasi.

“Terkadang malah vaksin bisa kedaluwarsa karena tidak adanya bayi yang mau diimunisasi,” ujar dr, Dwi dalam wawancara dengan tim Analisa Aceh pada Rabu, 18 September 2024.

dr. Dwi, sebut Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Dinkes Pidie telah melakukan berbagai upaya strategis untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi.

Salah satu langkah utama adalah kampanye penyuluhan yang lebih intensif mengenai pentingnya vaksinasi. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan manfaat imunisasi, sehingga mereka terdorong untuk membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan untuk menerima vaksin.

Selain itu, pemerintah Kabupaten Pidie juga memperbaiki pemetaan kebutuhan vaksin dengan mengumpulkan data dari puskesmas dan rumah sakit, sehingga distribusi vaksin bisa direncanakan lebih efisien. Kerja sama dengan distributor vaksin, dinas kesehatan, dan organisasi non-pemerintah diperkuat untuk memastikan alur distribusi vaksin berjalan lancar dan tepat waktu.

“Kami rutin melakukan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan distribusi vaksin dapat berjalan lancar dan mengatasi setiap tantangan yang muncul,” jelas dr. Dwi.

Fasilitas kesehatan di Kabupaten Pidie juga dilengkapi dengan sarana penyimpanan vaksin yang memadai, termasuk refrigerasi yang berfungsi optimal. Pelatihan rutin bagi petugas kesehatan mengenai pengelolaan vaksin terus dilakukan untuk memastikan vaksin tetap aman dan efektif hingga waktu penggunaannya.

Meskipun distribusi vaksin telah berjalan dengan baik, tantangan partisipasi masyarakat masih menjadi hambatan utama. Rendahnya cakupan imunisasi, baik di Kabupaten Pidie maupun di wilayah lain di Indonesia, dapat meningkatkan risiko penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti polio, campak, dan difteri.

Menurutnya, salah satu upaya untuk mengatasi hal ini adalah melibatkan tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan dalam kampanye penyuluhan. Langkah ini dinilai efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi. Dengan cakupan imunisasi yang lebih tinggi, risiko penyebaran penyakit menular dapat diminimalisir, sehingga kejadian luar biasa (KLB) akibat rendahnya cakupan imunisasi bisa dicegah.

Selain itu, pemerintah Kabupaten Pidie terus mendorong masyarakat untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat dan memastikan anak-anak mereka mendapatkan imunisasi yang diperlukan. .

“Imunisasi dipandang sebagai investasi terbaik bagi masa depan anak-anak dan juga bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Imunisasi bukan hanya melindungi individu, tapi juga membantu membangun kekebalan komunitas. Ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit menular.” Sebut dr. Dwi

Melalui kerja sama antara pemerintah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat, diharapkan cakupan imunisasi di Kecamatan Kembang Tanjong dan wilayah lainnya di Kabupaten Pidie terus meningkat, sehingga generasi mendatang dapat terhindar dari ancaman penyakit berbahaya.

“Masyarakat Kabupaten Pidie diimbau untuk mendukung penuh program imunisasi, sebagai langkah penting dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat dan aman bagi semua warga.” Pungkas dr. Dwi. (Adv)

Komentar
Artikulli paraprakCara Cetak Kartu SKD Peserta CPNS 2024 Lolos Seleksi Administrasi
Artikulli tjetërUpaya Dinkes Pidie Atasi Rendahnya Imunisasi di Kecamatan Keumala