Categories: KESEHATAN

Upaya Tekan Angka Stunting, Dinkes Harap Seluruh Gampong di Aceh Punya RGG

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh mendorong seluruh gampong di Provinsi Aceh memiliki Rumah Gizi Gampong (RGG). Hal tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi kepada masyarakat dan menurunkan angka stunting.

“Seharusnya seluruh gampong terbentuknya RGG ini, dari dana alokasi yang diberikan ke gampong bisa dipergunakan untuk membeli makanan yang nantinya dibuat oleh ibu PKK dan kader kesehatan yang ada di gampong. Nah dari sini fungsi rumah Gizi Gampong itu, makanya kita kasih buku tentang literasi gizi pada kader kesehatan di gampong tersebut,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, dr Sulasmi, MHSM, Kamis (10/11/2022).

Apabila program itu berjalan secara maksimal, maka akan berdampak baik bagi perkembangan generasi Aceh untuk kedepannya, terutama dalam pencegahan stunting pada anak.

“Apabila RGG ini tidak jalan maka kebutuhan gizi anak berkemungkinan tidak terpenuhi, yang beresiko akan menimbulkan stunting, RGG ini merupakan salah satu metode pencegahannya,” tuturnya.

“Sebenarnya itu bagus dijalankan untuk semua gampong dan seharusnya keuchik juga menghimbau masyarakat untuk menjalankan program ini secara berkelanjutan jangan ketika lauching saja,” pesannya.

dr. Sulasmi, MSHM mengatakan, berdasarkan data prevalensi balita stunted yang diukur dengan tinggi badan menurut umur di kabupaten/kota hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, bahwa daerah yang paling tinggi stunting yaitu Kabupaten Gayo Lues di angka 42,9 persen.

Kemudian disusul Kota Subulussalam 41,8 persen, Kabupaten Bener Meriah 40 persen dan Pidie 39.3 persen.

“Total keseluruhan data stunting di Aceh itu diangka 33,2 persen, ini berdasarkan data SSGI 2021. Seperti kita tau stunting ini bukan penyakit melainkan kekurangan gizi kronis dan infeksi yang berulang yang dapat kita cegah salah satunya dengan imunisasi,” ujar Sulasmi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh, dr. Sulasmi, MSHM. Foto: Naszadayuna/analisaaceh.com

Dinas Kesehatan Aceh menargetkan tiga sasaran untuk program intervensi spesifik penurunan stunting di Aceh yaitu remaja putri, ibu hamil dan balita. Dari tiga sasaran itu, ada 10 program penurunan stunting yang dilaksanakan baik sebelum hamil, saat hamil dan setelah lahir lahir yang dimulai dari pencegahan pada remaja putri terlebih dahulu.

“Ada tiga sasaran program penurunan stunting, yaitu pada remaja putri, ibu hamil dan juga kepada balita,” ujar Sulasmi, Jum’at (21/10/2022).

Untuk sepuluh program tersebut, jelas Sulasmi lagi, sasaran yang ditujukan kepada remaja putri yakni pemberian tablet darah (TTD) seminggu satu kali untuk satu tablet dan pemeriksaan kesehatan termasuk kadar hemagoblin pada siswa kelas tujuh dan kelas sepuluh.

“Kalau untuk ibu hamil itu pemeriksaan kehamilan dengan antenatal care sebanyak enam kali dan dua kali dengan dokter termasuk USG, selanjutnya juga memberikan TTD minimal 90 tablet setelah kehamilan, dan ibu hamil juga perlu makanan tambahan. Jadi kita berikan makanan tambahan KEK berupa protein hewani,” jelasnya.

Program yang dilakukan setelah lahir yakni pemantauan tumbuh kembang dengan penimbangan, pengukuran panjang badan balita dan pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu.

“Program pemberian Asi ekskusif juga termasuk dari sejak lahir hingga umur enam bulan, program memberikan makanan tambahan protein hewani bagi anak 12 hingga 23 bulan berupa telur dan protein lainnya,” ungkap Sulasmi.

Kemudian, sambung Sulasmi program tata laksana balita dalam masalah gizi yang merujuk pada balita yang bermasalah dengan gizi untuk ke Puskesmas atau rumah sakit dan pemberian makanan tambahan balita di usia kurang dari enam bulan formula 75 dan 100 untuk balita kurang gizi.

“Selanjutnya peningkatan cakupan dan imunisasi baik pelayan rutin kampanye bulan imunisasi dasar dan tiga imunisasi tambahan, jadi bagi remaja putri juga jangan lupa minta tablet tambah darah di Pukesmas, dan ingat pentingnya imuninasi terhadap anak sehingga dapat mencegah terjadi stunting,” jelasnya.

Editor : Nafrizal
Rubrik : KESEHATAN
Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Dua Anggota Pengganti Antar Waktu DPRA Dilantik

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli, secara resmi melantik dan…

2 jam ago

Molor Satu Jam, Rapat Paripurna DPRK Abdya Ditunda

Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) pada…

3 jam ago

Lima Ruko di Gampong Lambheu, Aceh Besar Terbakar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…

20 jam ago

Terima Aspirasi Masyarakat Trumon Raya, Abu Heri: Hal Ini akan jadi Prioritas Saya

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…

23 jam ago

KIP Lhokseumawe Sukses Gelar Debat Kedua Calon Wali Kota

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…

1 hari ago

Dispora Aceh Latih 100 Pemuda Jadi Entrepreneur Kreatif dan Inovatif

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…

1 hari ago