Analisaaceh.com | Vaksin untuk Covid-19 telah tiba di Indonesia pada Minggu, (06/12). Dari sisi penganggaran, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengalokasikan Rp96,17 triliun untuk tahun 2020 dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk bidang kesehatan.
“Telah dialokasikan tahun 2020 program pemulihan ekonomi untuk bidang kesehatan sebesar Rp96,17 triliun,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers gabungan terkait Kedatangan Vaksin Covid-19 secara vitual, Senin (17/12).
Ia melanjutkan, pemerintah juga mencadangkan Rp35,1 triliun dalam APBN 2020 untuk program vaksinasi dan pengadaan vaksin, termasuk pengadaan vaksin yang tadi malam tiba.
Tahun 2021, kata Sri Mulyani, anggaran bidang kesehatan dialokasikan sebesar Rp169,7 triliun dimana untuk vaksin dan penanganan Covid-19 sebesar Rp60,5 triliun. Lebih rinci, Rp18 triliun untuk antisipasi pengadaan vaksin, Rp3,7 triliun antisipasi imunisasi, Rp1,3 triliun untuk pembelian sarana prasarana laboratorium, litbang dan PCR yang pengadaannya diatur Kementerian Kesehatan sebesar Rp1,2 triliun dan Badan POM sebesar Rp100 miliar.
“Pemerintah juga masih mencadangkan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kelas III untuk masyarakat yang tidak mampu,” katanya.
Biofarma ditugaskan untuk pengadaan vaksin direncanakan akan berjalan dari tahun 2020, 2021 dan 2022 sesuai kebutuhan. Vaksinasi akan dilaksanakan berdasarkan kriteria dan prioritas penerima yaitu dari sisi prioritas wilayahnya, penerima vaksinnya, jadwalnya, tahapan pemberian vaksinnya, juga standar pelayanan vaksinasi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Program vaksinasi ini dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga (K/L), Pemerintah Daerah (Pemda), BUMN, dan swasta serta organisasi profesi, sebagian didanai oleh APBN dan sebagian dilakukan secara mandiri.
Tahun 2020, Kementerian Kesehatan telah membelanjakan Rp637,3 miliar untuk pengadaan vaksin yaitu untuk 3 juta dosis dari Sinovac dan 100.000 dosis dari vaksin Cansino pada bulan Desember. Vaksin Sinovac dijadwalkan hadir bulan Desember.
Pemerintah akan mengikuti sasaran vaksin sesuai Kementerian Kesehatan atas saran dari organisasi profesi seperti Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan World Health Organization (WHO) yaitu target usia 18-59 tahun tanpa Komorbid.
Dari sisi alat pendukungnya, saat ini sudah dibelanjakan untuk jarum suntik, alkohol swab, dan safety box sebanyak Rp277,45 miliar. Kemudian karena vaksin harus disimpan di tempat pendingin vaksin refrigerator maka dibeli sebanyak 249 unit, cold box 249 unit, alat pemantau suhu vaksin 249 unit, vaksin carrier 498 unit, dan APD telah dibelanjakan sebesar Rp190 miliar.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…
Komentar