Analisaaceh.com, Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyerahkan penghargaan kepada Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh, Zainal Arifin Lubis, Kamis (10/9/2020).
Penghargaan diserahkan Aminullah kepada Zainal Arifin Lubis karena dinilai telah berkontribusi besar terhadap hadir dan berkembangnya Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), Mahirah Muamalah Syariah.
Penghargaan tersebut diserahkan Wali Kota di Kantor Lembaga Keuangan milik Pemko Banda Aceh tersebut di Jl Tgk Daud Beureueh.
Selain dari Wali Kota, penghargaan serupa juga diberikan oleh Mahirah Muamalah Syariah (MMS) kepada Zainal Arifin Lubis yang diserahkan Dirut MMS, T Hanansyah.
Dalam sambutannya, Aminullah mengatakan penghargaan yang diberikan merupakan bentuk cindera mata dan rasa apresiasi tinggi kepada Kepala BI Perwakilan Aceh itu atas kontribusi dan dedikasinya dalam mendukung Mahirah Muamalah yang juga merupakan lembaga keuangan pertama di Indonesia milik pemerintah daerah.
“Lahirnya MMS ini atas kerja keras kita semua, eksektutif dan legislatif. Kemudian di dukung OJK dan BI. Tanpa Pak Zainal Arifin dan jajaran mungkin MMS tidak akan ada,” kata Wali Kota.
Ia menceritakan begitu Mahirah Muamalah diresmikan sekitar 2 tahun 4 bulan yang lalu, lembaga keuangan mikro syariah tersebut langsung memberikan manfaat besar bagi warga kota. Karenanya, Mahirah sebagai salah-satu inovasi daerah kemudian mendapatkan tiga penghargaan di level nasional.
“Mahirah hadir ke tengah masyarakat dan langsung memberikan manfaat bagi pelaku usaha kecil. Yang selama ini belum terakomodir perbankan, modal usaha bisa dibantu Mahirah dan sistemnya syariah. Ini inovasi yang kemudian berbuah 3 penghargaan level nasional,” ujar Aminullah yang juga Ketum MES Provinsi Aceh.
Ia menyampaikan, saat baru dibentuk, dirinya banyak berkomunikasi dengan Zainal Arifin Lubis untuk mendapatkan arahan dan masukan-masukan.
“Alhamdulillah, di usia 2 tahun 4 bulan Mahirah sudah jauh berkembang, sudah catat laba hingga Rp525 juta. Ini tidak terlepas dari kontribusi Pak Zainal juga,” ujar Aminullah.
Wali Kota juga menyebutkan, saat ini (Per 31 Agustus 2020, Mahirah telah memiliki aset sebesar Rp37 M, dana pihak ketiga Rp32 M. Pembiayaan bagi masyarakat kecil telah dikucurkan mencapai Rp17 M. Mahirah Muamalah Syariah juga terus mendapatkan kepercayaan publik yang ditandai dengan jumlah nasabah yang telah mencapai 6041 orang. Sementara debitur sebanyak 2034 orang.
Wali Kota berharap, Kepala BI tersebut dapat terus memberikan pendampingan dan bimbingan kepada Mahirah dan Pemko Banda Aceh meski tersiar kabar akan mengakiri tugas di Aceh dan akan melanjutkan tugas di tempat yang baru.
“Kami dapat kabar kalau Bapak akan pindah tugas. Jujur, kalau ini terjadi akan terasa berat bagi kami. Karena bukan hanya soal Mahirah tapi Banda Aceh masih terus perlu bimbingan dan masukan Pak Zainal. Ada program besar, yakni Banda Aceh Smart City yang masih perlu kita kejar,” kata Wali Kota.
Lanjutnya, bersama dengan BI dibawah kendali Zainal Arifin Lubis, Pemko Banda Aceh sedang merealisasikan perwujudan kota pintar dimana Banda Aceh menjadi salah-satu pilot project di Indonesia bersam 25 Kab/Kota lainnya.
Diungkapkannya, ada beberapa program yang mulai berjalan, seperti transaksi non tunai di kawasan pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue, ada e-Parking juga. Kata Wali Kota, program-program smart city tersebut akan terus dikembangkan di sektor-sektor yang lain guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sementara itu, Zainal Arifin Lubis mengaku terharu menerima penghargaan tersebut.
Katanya, sebenarnya tanpa dimintapun dirinya harus memberi dukungan dan kontribusi untuk kemajuan daerah. Apalagi untuk Banda Aceh dan Pak Wali Kota yang dinilai terus berupaya keras mewujudkan kemajuan Kota Gemilang yang kemudian bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kata Zainal Arifin, Aceh secara umum sebenarnya memiliki kekayaan berlimpah. Dari anggaran juga terbesar ke enam di Indonesia dan terbesar di Sumatera. Tapi faktanya Aceh masih begelut dengan kemiskinan.
Namun, lanjut Kepala BI itu, ditengah keterpurukan Aceh itu masih ada Banda Aceh yang melesat sendiri. Banda Aceh dibawah kepemimpinan Aminullah Usman memiliki indikator ekonomi jauh lebih baik, seperti angka kemiskinan dan pengangguran paling sedikit dari daerah-daerah lain.
“Hebatnya Banda Aceh melesat sendiri, indikator ekonominya bagus. IPM nya nomor 2 di Indonesia, angka pengangguran dan kemiskinan kecil sekali. Daerah lain bahkan ada yang mendekati 20 %. Dengan adanya Banda Aceh kemudian bisa mereduksi angka kemiskinan Aceh secara umum. Tentunya ini berkat program-program Pak Wali, dan tentunya harus kita dukung,” kata Zainal yang juga Ketua BMPD Aceh tersebut.
Ia pun memastikan akan terus memberi dukungan dan kontribusi, baik untuk Pemko Banda Aceh maupun untuk Mahirah Muamalah Syariah sebagai lembaga keuangan yang menjalankan sistem nilai-nilai Islam dimana memiliki cita-cita mulia, yakni membantu masyarakat ekonomi lemah dan memberangus rentenir.
“Saya yakin, Pak Wali dengan program-program terbaiknya akan terus membawa kemajuan bagi Banda Aceh dan juga bagi Mahirah,” ujar Zainal Arifin Lubis.
Kegiatan penyerahan penghargaan untuk Kepala BI Perwlilan Aceh ini turut dihadiri Komut LKMS Mahirah yang diwakil M Daud, dua Dewan Pengawas Syariah Tgk Umar Rafsanjani dan M Nizam, Dirut Operasional Mufied Al Kamal dan jajaran MMS.