Analisaaceh.com, Banda Aceh – Para pemuda Gampong Penyeurat yang tergabung dalam Kelompok Usaha Kayu Bekas kini bisa tersenyum bahagia. Pasalnya kendala tidak memiliki alat kerja yang selama ini mereka alami sudah teratasi setelah mendapatkan bantuan peralatan kerja dari wali kota.
Minggu (13/12/2020), Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman langsung menyerahkan bantuan untuk kelompok usaha kayu bekas tersebut. Heri Kiswandi dan teman-teman diberikan bantuan berupa perkakas kerja untuk menunjang usaha mereka mengolah kayu bekas menjadi kusen-kusen dan produk-produk kayu lainnya untuk dapat dijual kembali.
Peralatan yang diserahkan Wali Kota Aminullah bersama anggota DPRK, Arifin terdiri dari 1 unit mesin ketam kayu kombi, 2 unit bor duduk, 1 unit routet, 1 unit sirkularbow, 3 unit mesin press kayu dan 1 unit mesin amplas.
“Alhamdulillah hari ini Pemko bersama anggota DPRK, Pak Arifin bisa kembali menyerahkan bantuan untuk kelompok usaha. Ini diberikan peralatan, ini modal juga tapi berupa alat,” ujar wali kota yang baru saja menerima penghargaan khusus dari KPI Pusat dengan katagori Kepala Daerah Inspirasi Penyiaran ini.
Wali kota berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban para anggota kelompok usaha tersebut karena tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli peralatan.
“Ini potensinya luar biasa, layak kita bantu. Dengan alat-alat ini kendala modal sudah teratasi, tidak terbebani untuk mengeluarkan uang belanja perkakas lagi. Menampung kayu dan kusen bekas kemudian bisa dijual lagi dengan harga lebih murah,” kata Aminullah.
Selain itu, wali kota juga melihat hadirnya usaha tersebut menguntungkan masyarakat sekitar karena bagi warga yang memiliki kayu bekas bisa menjualnya kepada Heri Kiswandi dan rekan-rekannya, bisa mendapatkan uang karena ada yang tampung.
“Jadi sama-sama menguntungkan. Warga bisa jual kayu bekasnya disini. Pelaku usaha juga bisa mendapatkan keuntungan” tambahnya.
Ia berharap dengan alat-alat yang dibantu itu bisa meningkatkan pendapatan anggota kelompok usaha tersebut, apalagi ditengah pandemi dengan kondisi ekonomi yang sedikit sulit membuat para pelaku usaha kayu bekas ini bisa tetap mengembangkan usaha.
Lanjut mantan Dirut Bank Aceh ini, menyerap tenaga kerja yang kemudian berdampak pada menurunnya angka kemiskinan menjadi tujuan utama dari program ini.
“Tujuan kita dengan bantuan ini usaha lebih berkembang, dan tentunya bisa menyerap tenaga kerja serta menurunkan angka kemiskinan. Alhamdulillah data dari BPS, angka kemiskinan Banda Aceh terus turun, terakhir sudah turun ke angka 6,9 persen,” ungkap wali kota.
Sementara itu, anggota DPRK dari Demokrat, Arifin menyampaikan apresiasi kepada wali kota dan Pemko. Katanya, ia memiliki cita-cita yang sama dengan wali kota sesuai visi misi Kota Banda Aceh, yakni meningkatkan kesejahteraan warga dan menurunkan angka kemiskinan.
“Saat reses, saya turun menampung aspirasi warga. Saya lihat usaha ini bagus prospeknya. Kita usulkan untuk dibantu. Alhamdulillah Pak Wali dan pemko menyambut baik. Dan hari ini bisa kita serahkan bantuan ini,” ungkap Arifin.
Ketua Kelompok Usaha Kayu Bekas, Heri Kiswandi mengaku sangat bersyukur atas bantuan tersebut. Katanya, usaha tersebut mereka rintis sejak musibah gempa dan tsunami yang melanda Aceh namun sulit berkembang.
“Dengan memiliki alat sendiri, akan tambah semangat lagi. Kami bisa mengolah kayu bekas dan menjualnya dengan harga murah karena biaya produksi yang rendah” ungkap Heri Kiswandi.
Penyerahan bantuan alat kerja ini disaksikan langsung Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, M Nurdin, Camat Banda Raya Faidian Faisal, Kabag Humas Said Fauzan dan Keuchik Penyeurat, T Ismed beserta Tuha Peut dan tokoh masyarakat setempat. []