Analisaaceh.com, Subulussalam | Masyarakat Desa Singgersing Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam kembali diresahkan oleh serangan komplotan harimau yang menyerang ternak masyarakat setempat.
Serangan harimau yang memasuki pemukiman warga tersebut mengakibatkan beberapa ternak warga mengalami luka parah.
Salah satu masyarakat setempat, Bahrum (24) mengatakan, saat ini masyarakat takut untuk beraktivitas serta berkebun, mengingat situasi harimau yang kerap memburu ternak pada malam hari.
“Seperti kejadian Selasa malam menjelang magrib kemarin,” tuturnya Bahrum menceritakan ternak warga yang diterkam harimau, Rabu (26/02/2020).
Bahrum menjelaskan, pihak BKSDA, Polisi dan TNI saat ini masih berada di lokasi untuk melakukan pelacakan dan penjagaan terkait jejak harimau, serta serangan harimau susulan.
“Mereka saat ini masih di Desa, untuk melacak dan berjaga-jaga serangan sewaktu-waktu. Kami berharap pihak BKSDA dapat menyelesaikan masalah harimau yang sering ke pemukiman warga secara tuntas, karena masalah ini sangat sering terjadi dan membuat masyarakat resah dan takut,” ungkapnya.
Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam tampak melakukan upaya pengusiran melalui pawang harimau yakni Sarwani Sabe.
“Kita sudah melakukan upaya pengusiran melalui pawang harimau yang biasa diminta jasanya oleh pihak BKSDA Provinsi Aceh Wilayah II,” ujar Riya salah satu staf BKSDA. (Junaidi)