Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Dr. Saminan, M.Pd didampingi Kasi Data dan Informasi Pendidikan Nur Muhammad, SE., M.Pd, dan Kasi Sarpras SMP Amir, S.Kom, Senin (19/04) meninjau dan melaksanakan monitoring USBK (Ujian Sekolah Berbasis Komputer) Tingkat SMP di SMP Negeri 17 Banda Aceh.
“Saat ini kita sedang melaksanakan monitoring USBK tingkat SMP, kita lihat anak-anak sangat antusias dalam mengikutinya walau tidak ada ujian secara nasional tetapi ujian tingkat sekolah sangat mempengaruhi nilai kelulusan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Dr. Saminan, M.Pd di sela-sela peninjauan dan monitoring tersebut.
“Adapun aplikasi USBK kita rancang sendiri karena Program Smart City Pemko Banda Aceh sudah harus diimplementasikan terlebih dahulu di satuan pendidikan, tantangan yang kita hadapi adalah masih terbatasnya sarana dan prasarana komputer yang belum cukup dan merata untuk setiap sekolah,” katanya.
“Dengan USBK ini kita berharap anak-anak banda aceh tetap menjadi yang terbaik walau pelaksanaan pembelajaran selama ini terbatas adanya disebabkan pandemi Covid-19 dan peran orang tua yang telah diprogramkan sebagai guru kedua sangat membantu proses pembelajaran selama ini,” tutur Saminan lagi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMP Negeri 17 Sukmawati, S.Pd., M.Pd mengatakan Alhamdulillah, sejauh ini pelaksanaan USBK berjalan lancar, siswa peserta USBK berjumlah 284 orang sesuai jadwal, ada tiga sesi pelaksanaan USBK di tempatnya bertugas. Dengan menyiapkan dua ruangan laboratorium dan 95 unit komputer dengan spesifikasi terbaru. Selama proses USBK berlangsung baik jaringan dan ketersediaan listrik lancar tanpa hambatan.
Selain itu, Kasi data dan Informasi Pendidikan Nur Muhammad, SE., MP.d sebagai tim pemantau menjelaskan bahwa USBK tahun 2020/2021 dilaksanakan sejak tanggal 5 s.d 9 April dan dilanjutkan lagi mulai tanggal 19 s.d 21 April 2021 mendatang dengan jumlah peserta sebanyak 3.650 siswa dari 32 SMP Negeri dan Swasta Kota Banda Aceh.
“Pelaksanaan ujian berbasis komputer sebanyak 7 mata pelajaran yaitu PKN, IPS, Pendidikan Agama Islam, matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan IPA dan 3 mapel yang tidak menggunakan aplikasi adalah seni budaya, penjaskes dan prakarya,” pungkasnya