Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam rangka pengawasan pangan desa, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh laksanakan Pertemuan Koordinasi Keamanan Pangan Desa dalam rangka Monitoring dan Evaluasi Desa Pangan Aman yang berlangsung di Aula Kriyad, Senin (16/9/2019).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 120 orang peserta yang terdiri dari 76 desa di Aceh. Meliputi Geuchik atau Kepala Desa, Camat, para pendamping desa serta tim ahli dari masing-masing desa.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Zulkifli kepada analisaaceh.com mengatakan, Diselenggarakannya kegiatan tersebut merupakan bentuk evaluasi terhadap program Gerakan Keamanan Pangan Gampong (GKPG) yang dibentuk 2014 silam.
“Masalah keamanan pangan bukan hanya di perkotaan saja, melainkan juga di desa-desa atau gampong. Untuk pemilihan desa, itu ada kriterianya. Kita bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong,” jelasnya.
Lebih lanjut Zulkifli menjelaskan, Program GKPG tersebut sudah terbentuk sejak tahun 2014, yang terdiri dari 76 desa di 9 Kabupaten/Kota di Aceh. Dan tahun 2019 program itu sudah bekerjasama dengan Kementerian Desa.
“Dengan adanya program tersebut, di setiap desa itu ada kader yang sudah ditunjuk oleh Keuchik. Kader itu dilatih di BPOM untuk mengembangkan wawasan dalam pengawasan makanan di desa-desa. Seperti keamanan jajanan sekolah, usaha rumah tangga, serta pasar-pasar yang ada di desa,” terang Zulfikli.
Ia berharap nantinya setiap desa yang dibentuk program GKPG tersebut akan mandiri, sehingga dalam pelaksaan program itu dianggarkan melalui dana desa.
“Dengan kita bekerjasama dengan Kementerian Desa dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong, Program ini diharapkan akan dianggarkan melalui dana desa, sehingga desa akan mandiri dalam pengawasan makanan di desanya masing-masing,” tutupnya.