Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam rangka memperingati 20 tahun Tsunami Aceh, Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) bekerja sama dengan Museum Tsunami Aceh menghadirkan program Layanan Restorasi Arsip Keluarga (Laraska). Program ini bertujuan membantu masyarakat melestarikan arsip pribadi dan keluarga untuk meningkatkan ketahanan menghadapi bencana.
Kegiatan Laraska akan berlangsung pada 7-8 September 2024 di Lantai II Museum Tsunami Aceh. Masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan ini dapat langsung membawa arsip pribadi seperti ijazah, akta kelahiran, dan kartu keluarga untuk direstorasi atau dienkapsulasi.
Layanan ini diberikan secara gratis sebagai bentuk edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dokumen penting agar terlindungi dari kerusakan akibat bencana.
Proses restorasi melibatkan perbaikan fisik arsip yang rusak, serta pelapisan menggunakan bahan pelindung khusus yang bertujuan memperpanjang usia arsip dan melindunginya dari kelembaban, serangga, dan ancaman lainnya.
Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami, Muhammad Ihwan, menyatakan bahwa program Laraska diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Aceh, khususnya dalam melestarikan arsip keluarga sebagai bagian dari mitigasi risiko bencana.
“Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap arsip penting yang mereka miliki, karena arsip tidak hanya bernilai sejarah, tetapi juga merupakan bagian penting dari identitas keluarga,” ujar Ihwan dalam keterangan pers, Kamis (5/9/2024).
Ihwan menegaskan, BAST bersama Museum Tsunami Aceh berkomitmen memberikan layanan yang bermanfaat dan mendukung upaya pelestarian sejarah Aceh. Ia berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana serta melindungi warisan keluarga melalui arsip yang terawat dengan baik. ***
