Analisaaceh.com, Banda Aceh | Aminullah Usman SE Ak MM terpilih kembali sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh periode 2021-2024.
Mantan Dirut BPD Aceh itu terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) MES Aceh yang digelar di Grand Arabia Hotel, Banda Aceh, Rabu 25 Agustus lalu.
Usai terpilih, Aminullah Usman mengangkat Sugito SE ME sebagai Sekretaris Umum MES Aceh, dan menunjuk tim formatur untuk menetapkan dan mengangkat struktur SDI MES 2021-2024 dengan formatur yang ditunjuk yakni, Prof Dr Syahrizal Abbas MA (Ketua Tim Formatur), Dr Tgk Tarmizi M Daud MAg dan Fauzan Zakaria MSi (Anggota Tim Formatur).
Direktur Utama Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) PT Mahirah Muamalah, T Hanansyah menilai terpilihnya Wali Kota Banda Aceh itu sebagai Ketua Umum MES Provinsi Aceh kembali merupakan pilihan yang tepat.
Menurut Hanansyah, Aminullah Usman yang juga Wali Kota Banda Aceh itu memiliki komitmen yang tinggi dalam mendorong terwujudnya penerapan sistem ekonomi syariah di Bumi Serambi Mekkah.
“Pak Aminullah terus melakukan mengedukasi masyarakat dengan mengoptimalisasi Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF), literasi keuangan, makanan halal, pariwisata halal dan lainnya,” kata Hanansyah.
Selain itu, lanjutnya, Aminullah Usman juga sosok yang terus mendorong lembaga keuangan bank dan non bank di Aceh untuk menjalankan sistem syariah sesuai amanat Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
“Dengan komitment tinggi Ketum MES Aceh kita berharap dapat mempercepat berjalannya sistem ekonomi syariah secara kaffah. Tentunya kita berharap segera terwujud,” harap sosok yang akrab disapa Hanan.
Musyawarah Wilayah MES Aceh yang diselenggarakan 25 Agustus lalu dirangkai dengan
Seminar Nasional dengan tema “Peran Strategis Qanun LKS dalam Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional”.
Kegiatan tersebut dibuka secara virtual oleh Ketua III Pengurus Pusat MES, Firdaus Djaelani yang kemudian optimis kehadiran MES bisa berdampak positif pada penerapan ekonomi syariah di Provinsi Aceh.
Sementara itu, Kepala Biro Ekonomi Setda Aceh, Amiruddin yang hadir mewakili Gubernur Aceh dalam sambutannya menyampaikan saat ini Aceh menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan single banking system dengan sistem syariah dalam menjalankan ekonomi perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
“Hal ini merupakan komitmen dalam menerapkan prinsip syariat Islam secara menyeluruh, termasuk dalam praktik keuangan,” katanya.
Lebih lanjut, Amiruddin menambahkan bahwa Pemerintah Aceh berharap dan membutuhkan kontribusi dari MES Aceh dan pihak terkait lainnya, untuk mengambil peran, baik dalam memajukan ekonomi syariah daerah, maupun dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional.
Dalam sambutan perdananya usai terpilih kembali, Aminullah Usman menyampaikan sektor riil perlu lebih didorong agar berjalan seiring dengan sektor moneter dalam pengembangan ekonomi syariah.
Menurutnya, implementasi ekonomi syariah bukan saja pada level korporasi besar, namun juga pada ekonomi rakyat hingga lapis bawah dan keuangan syariah menjadi penguat halal lifestyle.
“Contohnya kita telah mendirikan LKMS Mahirah Muamalah milik Pemerintah Kota Banda Aceh. Sebagai lembaga keuangan yang bisa diakses masyarakat kecil sebagai solusi keuangan dan untuk memutuskan ketergantungan masyarakat kecil kepada rentenir. Lembaga keuangan seperti LKMS Mahirah bisa dijadikan role model dan layak diadopsi oleh daerah lain di seluruh Aceh,” harapnya.
Disisi lain, lanjut Aminullah harus ada strategi didalam mendorong ekonomi syariah di Aceh. Diungkapkannya, masyarakat perlu ditanamkan nilai-nilai Islam melalui proses pendidikan dan keteladanan.
“Seluruh pengurus MES tentu harus berada di garis depan memberi solusi pemikiran dan mengurai permasalahan yang ada,” pungkas Aminullah.[]
