Analisaaceh.com, Banda Aceh | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), M. Rizal Fahlevi Kirani resmi membuka agenda Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Boling Aceh, di Aula Hotel Kumala, Sabtu (5/9/2020) malam.
Kegiatan Musorprov Boling pertama di Aceh ini mengusung tema “Energi dan Ketekunan Mengalahkan Segalanya” dan berlangsung dari tanggal 5-6 September serta dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Dalam sambutannya Fahlevi mengatakan, pihaknya sebagai DPRA akan sangat mendukung adanya cabang olahraga Boling ini di Aceh. Sehingga kedepan Aceh tidak lagi mengundang atlet-atlet dari luar untuk mengikuti berbagai event kejuaraan.
“Kami di DPR siap mendukung generasi-generasi baru atlet Aceh, kita tidak bangga dengan harus membeli atlet-atlet tapi kita bangga jika atlet-atlet itu adalah putra putri Aceh kita sendiri, termasuk boling ini,” kata Fahlevi.
Fahlevi berharap, dengan adanya cabang olahraga boling, kedepannya bisa memberikan hasil yang maksimal bagi Aceh, terutama dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
“Kita harap kedepan putra putri di Aceh bukan lagi mimpi main boling di laptop atau hp. Dari pada tidak ada lebih baik telat, apapun itu kalau butuh anggaran tinggal di sepakati. Jadi kalau koni dan dispora sepakat jadilah itu barang,” ujarnya.
Kemudian, Ketua pemrakarsa Persatuan Boling Indonesia (PBI) wilayah Aceh, Ilyas M. Harun mengungkapkan bahwa selama ini belum ada kepengurusan cabang olahraga boling di Provinsi Aceh.
“Karena ini Musorprov pertama, oleh karena itu kami berkomitmen untuk membawa olah raga boling ke Aceh,” sebut Ilyas.
Dikatakan Ilyas, sejauh ini di Aceh sudah terbentuk sebanyak tujuh klub boling, yakni Universitas Serambi Mekkah Aceh Boling Club, Aneuk Nanggroe Boling Club, BPD Indatu Boling Club, Aceh Boling Club, Sagena Aceh Boling Club, Master Boling Club dan Atlis Boling Club.
“Kami berharap boling Aceh bisa ikut PON Aceh 2024. Kemudian kami juga berharap kepada pemerintah akan disediakannya lintasan bolling di Aceh,” pungkasnya.
