Analisaaceh.com, Blangpidie | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) akan melaksanakan operasi pasar gas elpiji 3 kilogram pada Selasa 18 April 2023.
Operasi pasar gas yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin itu dilaksanakan di tiga titik yakni di Kecamatan Blangpidie, Manggeng dan Kuala Bate.
Camat Blangpidie, Abdya, Krisnur mengatakan, di kecamatan Blangpidie jumlah tabung gas subsidi yang akan dijual kepada masyarakat sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) kurang lebih 560 tabung.
“Operasi pasar yang dilaksanakan ini bentuk pencegahan kelangkaan gas selama puasa, sehingga masyarakat masyarakat banyak mengeluh lantaran gas subsidi tiga kilogram susah kali didapatkan,” ungkapnya, Senin (17/4/2023).
Harga gas sesuai HET yang dijual kepada masyarakat senilai Rp 22.500. Kemudian, kata dia, bagi masyarakat yang hendak membeli gas elpiji subsidi supaya datang langsung ke kantor camat besok siang.
“Gas ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat di dalam kecamatan Blangpidie, dan ini juga sama berlaku bagi kecamatan Kuala Bate dan Manggeng. Kemudian bagi masyarakat yang hendak membeli agar membawa kartu penerima gas subsidi, karena apabila tidak membawa kartu itu maka tidak bisa diberikan gas,” terang Krisnur.
Secara terpisah, Pj Abdya Darmansah mengaku sudah menyurati pihak Pertamina soal keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapat gas 3 Kg sejak satu pekan terakhir. Padahal, sebut Darmansah, permintaan gas berwana melon menjelang meugang dan hari raya Idul Fitri 1444 hijriah sangat tinggi.
“Tentu hal ini penting untuk kita tanggapi, maka kita langsung menyurati Himpunan wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh atau (organisasi mitra resmi Pertamina), bahkan surat kita sudah direspon,” kata Pj Bupati Darmansah ditemui awak media di ruang kerjanya,
Adapun respon dari pihak Hiswana, tambah Pj bupati, bahwa mereka akan melakukan operasi pasar mulai besok. Dirinya juga sudah memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat untuk memantau pangkalan-pangkalan nakal yang sengaja bermain dengan harga dan bentuk kecurangan lainnya.
“Sebelumnya kita mengajukan operasi pasar gas elpiji tiga kilogram ini di sembilan kecamatan atau sembilan titik, akan tetapi pihak pertamina hanya memberi 3 titik yakni di Kecamatan Manggeng, Blangpidie dan Kuala Batee. Tentu kita syukuri akan kemudahan ini dan ini adalah bentuk respon pemerintah akan keluhan masyarakat,” ucapnya.
Darmansah meminta kepada masyarakat untuk ikut mengawasi indikasi-indikasi kecurangan, baik itu soal harga jual maupun soal-soal lain agar, pangkalan yang berbuat curang dapat diberi teguran dan sangsi lain sesuai aturan dan tentu kita serius akan hal ini.
“Ayo sama-sama kita awasi, lapor jika ada pihak pangkalan yang nakal,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh, Nahrawi Noerdi membenarkan bahwa pihaknya sudah membalas surat dari Pj Bupati Abdya soal keluhan masyarakat terkait gas 3 Kg yang susah didapat sejak satu pekan terakhir.
“Benar kita sudah membalas surat dari Pj Bupati Abdya soal keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapat gas 3 Kg. Kita akan melakukan operasi pasar di tiga titik dengan jumlah 1.680 tabung,” sebutnya.
Nahrawi meminta agar pihak pemerintah ikut memantau gerak para pihak yang tidak bertangung jawab berlaku curang. Contoh, menjual gas di atas HET, menjual kepada orang mampu dan lainnya. Ini tentu tidak boleh, karena gas 3 Kg ini subsidi pemerintah harus tepat sasaran tidak boleh main-main. Pangkalan harus menjual dengan harga yang telah di tentukan pemerintah.
“Juga soal harga, harus ditempel di pangkalan-pangkalan harganya Rp 22.500. Lapor jika ada yang menjual diatas itu. Foto pangkalannya dan akan kita teruskan ke Pemkab Abdya agar dapat ditindaklanjuti,” pungkasnya.