Categories: BENCANA ALAMNEWS

Awal Tahun 2022, Bencana Banjir dan Kebakaran Paling Banyak Terjadi di Aceh 

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Frekuensi bencana banjir dan kebakaran pemukiman menjadi bencana yang paling banyak terjadi dibandingkan bencana lainnya di Provinsi Aceh pada awal Tahun 2022.

Dari seluruh kejadian bencana yang berjumlah 48 kali kejadian, banjir mendominasi sebanyak 13 kali kejadian dan kebakaran pemukiman 15 kali kejadian.

Kemudian angin puting beliung enam kali, longsor sebanyak lima kali, banjir dan longsor lima kali, kebakaran hutan dan lahan tiga kali dan banjir bandang satu kali kejadian.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Dr. Ir. Ilyas, MP mengatakan, banjir besar terjadi di Aceh Utara hingga merenggut tiga orang korban jiwa akibat terseret arus.

“Banjir ini tersebar di 172 desa pada 18 kecamatan yang merendam 1.111 rumah dan berdampak pada 14.022 KK/44.389 jiwa dengan total pengungsi 40.288 orang dan prakiraan kerugian mencapai Rp36 miliar,” ujarnya, Kamis (3/2/2022).

Selain itu, katanya, banjir berulang dua kali di Aceh Timur merenggut dua korban jiwa dengan total pengungsi 18.779 orang. Banjir ini tersebar di 122 desa pada 19 kecamatan yang berdampak pada 12.184 KK/43.798 jiwa.

Ilyas menjelaskan, bencana kebakaran pemukiman di awal tahun 2022 terjadi sebanyak 15 kali kejadian menghanguskan 28 unit rumah dan 2 ruko (warung) serta mengakibatkan 66 orang pengungsi dengan prakiraan kerugian mencapai Rp7,7 miliar.

“Angin puting beliung bencana ketiga paling banyak terjadi yakni sebanyak enam kali kejadian merusak 57 rumah, satu sekolah dan tiga sarana ibadah dengan total prediksi kerugian sebesar Rp1,8 miliar,” jelasnya.

Wilayah yang paling banyak mengalami kejadian bencana pada bulan Januari tahun 2022 ini adalah Kabupaten Aceh Tenggara dan Lhokseumawe sebanyak enam kali kejadian yang didominasi kejadian kebakaran pemukiman.

“Diikuti Kabupaten Aceh Tengah sebanyak lima kali kejadian yang didominasi oleh banjir dan longsor,” katanya.

Ilyas mengungkapkan, tingginya frekuensi banjir di Aceh, terutama yang diakibatkan oleh semakin lajunya kerusakan hutan (deforestasi) menyebabkan bertambahnya degradasi hutan, sehingga kemampuan hutan untuk menampung air hujan semakin melemah.

“BMKG di awal tahun 2022 memang sudah memberi peringatan tingginya frekuensi hujan di beberapa wilayah Aceh namun bencana banjir juga bisa terjadi akibat perambahan hutan dan pembalakan liar yang tidak terkendali,” jelas Ilyas.

Banjir di Aceh, kata Ilyas, merupakan akumulasi dari dampak kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di hulu maupun hilir sehingga nantinya penting untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bencana banjir, dampak yang ditimbulkan dan bagaimana harus bersikap dalam menghadapi bahaya banjir.

Editor : Nafrizal
Rubrik : BENCANA ALAM
Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Ini Penjelasan ESDM Aceh, Kajian Hidrogeologi dan Hidrometeorologi terhadap Fenomena Kekeringan di Lhoknga

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh, Ir. Mahdinur, MM…

9 jam ago

Seorang Nenek di Langsa Diduga Jadi Korban Perampokan

Analisaaceh.com, Langsa | Chairani (63) seorang wanita berusia lanjut warga Gampong Timbang Langsa Kecamatan Langsa…

12 jam ago

Ratusan Rohingya Dipindahkan dari BMA Banda Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ratusan etnis Rohingya yang sebelumnya telah menempati Balai Meseuraya Aceh (BMA)…

2 hari ago

Pertanahan Kota Langsa Gelar Seminar Seni Jurnalistik Era Digital

Analisaaceh.com, Langsa | Kantor Pertanahan Kota Langsa menggelar seminar strategi komunikasi di lingkungan instansi setempat…

2 hari ago

PJ Gubernur Aceh Lantik Azhari Sebagai PJ Wali Kota Subulussalam

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Penjabat Gubernur (PJ) Aceh Bustami Hamzah melantik Azhari sebagai Penjabat Wali…

2 hari ago

25 Anggota PPK Kota Langsa Dilantik

Analisaaceh.com, Langsa | Sebanyak 25 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dalam wilayah Kota Langsa untuk…

2 hari ago