BEM Faperi Unaya dan DKP Aceh Laksanakan Kampanye Bahaya Sampah

Kampanye Bahaya Sampah oleh BEM Faperi Unaya dan DKP

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan (BEM FAPERI) Universitas Abulyatama (Unaya) melakukan kampanye bahaya sampah sembari membersihkan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS Lampulo) bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Jum’at, (27/9/2019).

Aksi yang digagas oleh mahasiswa Fakultas Perikanan Unaya tersebut dalam rangka implementasi Eco-Fishing Port Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja Banda Aceh.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, DR. Ir. Ilyas, MP mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen dalam memajukan sektor Kelautan dan Perikanan Aceh ke depan.

“PPS Kutaraja menuju Eco-Fishing Port, tentu perlu pembenahan secara menyeluruh dari segala aspek, teruma terkait kondisi lingkungan areal pelabuhan yang benar-benar bersih dari sampah, apalagi sampah plastik. Sejauh ini kita sudah memiliki Road Map pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja untuk menjadi ikon perikanan Aceh dan sentral Perikanan Ujung Barat Indonesia. Tentunya perlu kerjasama seluruh stakeholder untuk dapat terwujudnya harapan kita semua,” jelasnya.

Sementara Dekan Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama Faisal Syahputra, S.Pi.M.Env.Mgt, kepada media menjelaskan, aksi bersih-bersih Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja Banda Aceh adalah cara Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama menunjukkan kepeduliannya akan masalah sampah dan kebersihan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat yang melakukan aktifitas di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja Banda Aceh.

“Masyarakat perlu kita dorong untuk merubah kebiasaan membuang sampah sembarangan di areal-areal Pelabuhan,” ujarnya.

Pelabuhan Perikanan sebagai fishing base perikanan tangkap berperan penting dalam menjaga kualitas hasil tangkapan yang didaratkan Supaya produk perikanan Aceh benar-benar memiliki kualitas di pasar global.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Indonesia, berdasarkan proyeksi penduduk, akan meningkat menjadi 271,07 juta jiwa pada 2020 dari 238,52 juta jiwa pada 2010. Peningkatan jumlah penduduk ini akan berpengaruh pada lingkungan, salah satunya pada sampah. Semakin meningkat populasi penduduk bumi, maka semakin meningkatnya sampah yang dihasilkan.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua BEM Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama, Irsan saputra mengajak semua pihak untuk mengurangi pemakaian plastik, karena sampah tersebut sangat berbahaya untuk kehidupan, dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem laut maupun darat.

“Mari sama-sama kita mengurangi pemakaian sampah plastik agar keseimbangan alam kita terjaga,” ajaknya.

Mereka berharap bahwa dengan dilakukannya kegiatan ini, masyarakat bisa sadar dan peduli untuk mengurangi permasalahan sampah yang ada di Kota Banda Aceh.

Editor : Nafrizal

Komentar
Artikulli paraprakIrwandi Pecat Tiyong dan Falevi dari PNA Secara Tidak Hormat, Ini Kata Wak Tar
Artikulli tjetërHasil Autopsi Mahasiswa Tewas di Kendari, Dokter: Peluru Menembus Dada