Tim peneliti dari BRIN dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh saat berkunjung ke Bank Gala di Komplek Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya, Kamis (26/6/2025). Foto: Ahlul Zikri/Analisaaceh.com
Analisaaceh.com, Blangpidie | Tiga peneliti dari Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban (PRKKP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bersama dosen Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Ar-Raniry Aceh, melakukan riset lapangan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Penelitian ini mengkaji tradisi lokal gala dan mawah sebagai pilar pengembangan ekonomi berbasis warisan budaya di Aceh.
Penelitian berjudul ‘Gala dan Mawah: Pilar Pengembangan Ekonomi Berbasis Warisan Budaya di Aceh’ ini dilakukan sejak tanggal 18 hingga 28 Juni 2025. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Qiradh Gala Muamalah, yang lebih dikenal dengan nama Bank Gala di Abdya.
Rombongan peneliti dari BRIN dan UIN Ar-Raniry disambut oleh Manajer Bank Gala, Salman Syarif beserta staf. Peneliti BRIN yang terlibat dalam riset ini antara lain Wardiah Hamid, M.Hum (Ketua Tim), Muhammad Dahlan, S.E., M.Pd, I Made Suarsana, S.H., Riadhus Sholihin, M.H., Dedy Sumardi, M.Ag, dan Yusrawati, S.Pd.I., S.IPI., M.IP (anggota tim).
“Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi adat istiadat gala dan mawah sebagai penggerak ekonomi lokal berbasis budaya di Aceh,” kata Ketua Tim Peneliti BRIN, Wardiah Hamid, Kamis (26/6/2025).
Wardiah menjelaskan, timnya melakukan pengumpulan data dari berbagai narasumber kunci seperti Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Abdya, Manajer Bank Gala, tokoh adat, kepala desa, petani, hingga Majelis Adat Aceh.
Lebih lanjut, sebut Wardiah, penelitian ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, mengidentifikasi bentuk-bentuk gala dan mawah serta transformasinya. Kedua, menganalisis peranan tradisi tersebut dalam menopang ekonomi berbasis budaya. Ketiga, merumuskan model pelestarian dan pemberdayaan yang sesuai dengan konteks masyarakat masa kini.
“Data awal menunjukkan bahwa praktik Gala dan Mawah telah lama menjadi bagian penting dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Abdya, dibangun atas tolong menolong dan gotong royong,” ujarnya.
Wardiah menyebutkan bahwa riset ini juga memperkuat sinergi antara program strategis nasional seperti koperasi desa merah putih dengan potensi lokal yang telah mengakar kuat dalam masyarakat Aceh sebagai pilar warisan budaya.
“Keduanya dapat bertransformasi dan saling melengkapi sebagai bagian dari pembangunan ekonomi budaya yang berkelanjutan. Hasil akhir dari penelitian ini akan dituangkan dalam laporan penelitian dan dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi internasional, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan budaya Aceh ke tingkat global,” ucap Wardiah.
Tim peneliti BRIN dan UIN Ar Raniry Aceh menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Abdya dan seluruh pihak atas dukungan serta fasilitas selama proses kegiatan riset berlangsung
“Besar harapan bahwa kontribusi dari penelitian ini akan menjadi pendorong nyata bagi pengembangan ekonomi berbasis warisan budaya di Aceh, khususnya di wilayah Abdya,” pungkas Wardiah Hamid.
Analisaaceh.com, Jantho | Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Besar resmi meningkatkan status penanganan perkara dugaan tindak…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Warga Gampong Kuta Jeumpa, Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengeluhkan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Seorang Jemaah Haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) BTJ-06, Sabar…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Harga beras di pasar tradisional Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengalami…
Analisaaceh.com, Jakarta | PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), entitas anak dari PT Semen Indonesia…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Seorang Jemaah Haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) BTJ-05 asal…
Komentar