Etnis Rohingya di penampungan Mina Raya, foto : naszadayuna/analisaaceh.com
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Shohidul Islam, salah satu Rohingnya yang kini berada di Balai Meuseuraya Aceh (BMA) mengatakan datang ke Indonesia dengan niat ingin mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan baik.
Ia merupakan salah satu dari 135 Rohingnya yang mendarat di Gampong Blang Ulam Desa Lamreh Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar, Minggu (10/12/2023) lalu.
Dari kisahnya yang diceritakan kepada analisaaceh.com, terjadi peperangan di negaranya Bangladesh yang kemudian membuat mereka akhirnya pergi dengan keinginan sendiri.
“Begitu banyak kelompok disana dan mereka berperang satu sama lain yang membuat kami meninggalkan Bangladesh, kami memang berasal dari negara Itu,” ceritanya dalam bahasa Inggris.
Di negaranya, ia mengaku telah menempuh pendidikan hingga bangku perkuliahan namun perang yang membuat ia dan seluruh keluarganya terpaksa pergi. Menurut pengakuannya lagi, keluarga ia datang lebih dulu datang ke Indonesia menggunakan kapal lainnya yang didengarnya telah berada di tempat Pengungsian Mina Raya, Pidie.
“Alasan saya kesini ya karena kapal ibu saya duluan yang kesini, saya juga dibayar keluarga saya untuk datang kesini, tapi saya tidak tahu berapa jumlahnya,” ujarnya.
Sesuai ceritanya, ia berlayar menggunakan satu kapal tersebut dimana perjalanan yang ditempuhnya diperkirakan selama satu bulan. Ia mengakui perjalannya tersebut tanpa ada perantara dari kapal lainnya untuk menuju ke Indonesia .
“Kami datang dari Bangladesh dengan tujuan ke Indonesia, tentang adanya kapal lain di laut saya tidak tahu,” katanya lagi.
Sebelumnya, ia juga mendengar bahwa Indonesia merupakan negara yang aman sehingga ia menganggap kehidupan dianggap lebih baik akan ada disini.
“Saya berencana menetap disini dan menginginkan kehidupan yang baik disini
saya memang berniat ke Indonesia, bukan ke Malaysia, Australia ataupun negara lain,” lanjutnya.
Shohidul mengakui bahwa mereka semua beragama Muslim namun berasal dari kampung yang berbeda tetapi berdekatan.
Saat ini, ratusan Rohingya masih berada di BMA dan bermalam disana. Penolakan warga Aceh terhadap kedatangan imigran gelap ini menjadi salah satu faktor terlunta-lunta nya etnis Rohingya. Pihak UNHCR dan Pemerintah belum menetapkan pasti kemana sejumlah Rohingya ini akan ditampung. Sementara disisi lain, penolakan warga terus terjadi agar tidak ditempatkan di wilayah Aceh.
Analisaaceh.com, Blangpidie | Aktivis muda Aceh, Ilham Rizky Maulana, menyampaikan keprihatinannya atas adanya indikasi tekanan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, menandatangani…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi melantik Fadhil Ilyas sebagai Direktur…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satu unit mobil dum truk bermuatan batu bata mengalami kecelakaan di kawasan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menterian Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepada seluruh Pejabat maupun…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris DPRA, Khudri, menanggapi aksi Aliansi Rakyat Aceh (ARA) yang menyerahkan…
Komentar