Denyutan Della Faim masih menggerayangi benakku. Sekali waktu, aku rindu padu sus creme yang harum dan segelas tanggung kopi panas. Mungkin juga aku rindu pada mata ketus salah satu pelayannya yang selalu curiga pada kehadiranku. Bisa aku maklumi, aku biasanya berlari ke sana jika pikiranku sedang kusut. Jika aku telah buntu dengan ketikan jurnalku, berbagai artikel, atau ingin melarikan diri karena dikejar-kejar deadline yang membuatku serasa deadly lined up. Tapi, tak ada yang lebih manis dari itu, bukan? Berada di tengah-tengah kerumunan manusia masih jauh lebih baik daripada tergeletak tanpa semangat di dalam ruang yang bernama kesendirian.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh tengah menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi dalam…
Analisaaceh.com, Aceh Besar | General Manager Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Setiyo Pramono, menegaskan bahwa…
Analisaaceh.com, Meulaboh | Satu unit rumah warga yang juga membuka usaha laundry di Gampong Ujong…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemulihan hak-hak korban pelanggaran hak asasi manusia berat (PHB) di Aceh…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu…
Komentar