Dinkes Imbau Agar Masyarakat Berperan Aktif di RGG Untuk Cegah Stunting

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh, dr Sulasmi MSHM. Foto : Analisaaceh.com/Naszadayuna

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam program Rumah Gizi Gampong (RGG). Hal ini agar kebutuhan gizi dari masyarakat terpenuhi dan dapat mencegah terjadinya risiko stunting pada anak.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, dr Sulasmi, MHSM mengatakan, apabila program itu berjalan secara maksimal, maka akan berdampak baik bagi perkembangan generasi Aceh untuk kedepannya, terutama dalam pencegahan stunting pada anak.

“Apabila RGG ini tidak jalan maka kebutuhan gizi anak berkemungkinan tidak terpenuhi, yang beresiko akan menimbulkan stunting, RGG ini merupakan salah satu metode pencegahannya,” tuturnya, (11/11).

“Sebenarnya itu bagus dijalankan untuk semua gampong dan seharusnya keuchik juga menghimbau masyarakat untuk menjalankan program ini secara berkelanjutan jangan ketika lauching saja,” pesannya.

dr Sulasmi menyebutkan, dalam upaya penurunan angka stunting di Aceh dilakukan melalui tiga sasaran, yaitu remaja putri, ibu hamil dan balita yang dianjurkan untuk diberikan tambahan gizi yang memadai.

“Remaja putri, ibu hamil dan balita harus diberi asupan gizi yang cukup untuk perkembangannya, karena ketiga orang ini punya kaitannya dalam pencegahan stunting,” jelasnya.

Tiga sasaran untuk program intervensi spesifik penurunan stunting ini diharapkan dapat berperan aktif di RGG sebagai tempat bagi mereka untuk berkonsultasi masalah gizi mengingat pentingnya gizi untuk ketiga kelompok ini.

“Kita pantau tumbuh kembang ketiga orang ini di rumah gizi, dimana pelayanan yang kita berikan khusus untuk mereka, di tempat ini bukan hanya untuk memberi asupan terhadap mereka yang kurang gizi, namun juga memberi asupan kepada ketiga kelompok tersebut agar tercegah dari kurang gizi,” paparnya.

Untuk itu diharapakan kesadaran masyarakat dan pemahaman dalam mengetahui pentingnya gizi yang cukup untuk ditekankan untuk meminimalisir gejala stunting.

“Selain konsultasi, ketahanan pangan, seperti ada toga, ada budi daya dalam ember atau disebut budaber bisa menjadikan masyarakat tidak perlu membeli makanan lain, sudah tersedia di RGG ini dan cukup dikelola dengan baik,” sambung dr. Sulasmi.

Editor : Nafrizal
Rubrik : KESEHATAN
Komentar
Artikulli paraprakDinkes Sebut Rumoh Gizi Gampong Erat Kaitan Dengan Stunting
Artikulli tjetërDinkes Himbau Masyarakat Rutin ke Posyandu Setiap Bulan Sebagai Langkah Pencegahan Stunting