Categories: ACEH TENGAHNEWS

Disparpora Aceh Tengah Dituding Amatiran Kelola Lapangan Musara Alun

Analisaaceh.com, Takengon | Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Aceh Tengah dituding amatiran kelola lapangan musara alun Takengon. Tudingan itu terkait pelaksanaan Festival Danau Laut Tawar yang akan digelar pada tanggal 8-11 Desember 2019 di Negeri penghasil Kopi Arabika itu.

Direktur Ramung Institute Waladan Yoga, mengkritik penggunaan lapangan untuk kegiatan tersebut, kritikan tersebut lantaran menggunakan lapangan bola kaki yang baru saja usai diperbaiki.

“Lapangan tersebut baru saja diperbaiki dan baru saja ditanami rumput, ketika lapangan itu digunakan sebagai arena pelaksanaan kegiatan Festival Danau Laut Tawar, sudah pasti akan merusak rumput yang baru saja diperbaiki,” terang Waladan.

Lanjutnya lagi, Disparpora Aceh Tengah dianggap amatiran dan tidak profesional.

“Saya pribadi, dulu pernah mengajukan pinjam pakai lapangan di titik berdirinya panggung Festival Danau Laut Tawar saat ini, dengan banyak alasan, penggunaan pinjam pakai lapangan tersebut tidak dapat diberikan dengan dalih menjaga lapangan yang baru saja diperbaiki dan dikhususkan sebagai sarana olahraga,” jelas dia.

Waladan mengaku, banyak pihak yang mengajukan pinjam pakai lapangan terebut, namun terkendala izin pinjam pakai dari Disparpora Aceh Tengah.

“Beberapa teman sempat mengeluh soal sikap Disparpora Aceh Tengah, terkait pilih pilih soal siapa yang boleh menggunakan lapangan tersebut, banyak yang gagal menggelar kegiatan karena terkendala izin pinjam pakai lapangan” Kata Waladan.

Disparpora diminta lebih tegas dan profesional soal penggunaan lapangan musara alun Takengon karena lapangan ini adalah tempat paling strategis untuk pelaksanaan kegiatan hiburan di Gayo.

“Saya kira buat saja aturan khusus soal penggunaan lapangan Musara Alun, lapangan mana yang boleh digunakan sebagai arena hiburan dan arena mana yang dikhususkan untuk olahraga, contoh saja pengelolaan lapangan Blang Padang Banda Aceh, disana cukup tegas pemisahan arena untuk upacara dan arena untuk hiburan,” Terang Waladan.

Kesannya kata dia, Disparpora Aceh Tengah sangat amatiran dalam mengelola lapangan Musara Alun.

“Kesannya Disparpora Aceh Tengah sangat amatiran dalam mengelola Lapangan Musara alun tidak terbantahkan dan cenderung pilih kasih, ini tidaklah baik bagi Kota Takengon yang dikenal sebagai salah satu Kota Budaya di Aceh, banyak kegiatan kegiatan kesenian/hiburan yang terpaksa dialihkan hanya gara gara pinjam pakai lapangan Musara Alun rumit dan berbelit, kita juga ingatkan soal retribusi penggunaan lapangan Musara Alun secara terbuka dan sportif karena ini merupakan Pendapatan Asli Daerah,” tutup Direktur Ramung Institute Waladan Yoga itu.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Ilham Rizky: MA Harus Independen dalam Kasus PT BMU

Analisaaceh.com, Blangpidie | Aktivis muda Aceh, Ilham Rizky Maulana, menyampaikan keprihatinannya atas adanya indikasi tekanan…

3 jam ago

Aceh–Rusia Tandatangani MoU Kerjasama

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, menandatangani…

3 jam ago

Gubernur Mualem Lantik Fadhil Ilyas Jadi Dirut Bank Aceh Syariah

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi melantik Fadhil Ilyas sebagai Direktur…

3 jam ago

Truk Bermuatan Batu Bata Terguling di Gunung Kapur

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satu unit mobil dum truk bermuatan batu bata mengalami kecelakaan di kawasan…

5 jam ago

Mendagri Minta Pejabat Serta Keluarganya Diminta Untuk Tidak Pamer Kemewahan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menterian Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepada seluruh Pejabat maupun…

5 jam ago

Sekretaris DPRA Sebut Surat ARA Masih Proses Administratif

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris DPRA, Khudri, menanggapi aksi Aliansi Rakyat Aceh (ARA) yang menyerahkan…

5 jam ago