Categories: NEWS

Edukasi Ancaman dan Potensi Disleksia, Gerakan Bhinneka Sambangi Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Bonus demografi yang diproyeksikan untuk Indonesia pada tahun 2045 bisa menjadi pedang bermata dua. Sementara potensi anak-anak muda yang handal dapat menjadi modal besar bagi negara, risiko yang mengintai adalah bumerang jika generasi tersebut gagal memberikan kontribusi positif.

Untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama yang mengalami disleksia, beberapa lembaga menginisiasi Gerakan Bhinneka. Program ini dilaksanakan di berbagai kota di 11 provinsi, termasuk Aceh. Salah satu kegiatan berlangsung dalam bentuk workshop di Ruang Multi Media Universitas Serambi Mekah (USM) pada Rabu (7/8).

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara SAY Montessori School, yang berlokasi di Gampong Gue Gajah, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, dengan Program Studi PIAUD, Fakultas Agama Islam Universitas Serambi Mekah (USM) Banda Aceh, serta Yayasan Lentera dari Bandung.

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Serambi Mekah (USM), Dr. H. Rahmadon, M.Ed, Ph.D saat membuka acara tersebut mengatakan, Workshop yang diikuti oleh para guru PAUD, mahasiswa PAUD, dan orang tua anak.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para orang tua, guru PAUD, dan mahasiswa PAUD. Oleh karena itu, kami dari pihak fakultas mengucapkan terima kasih kepada SAY Montessori yang telah mengajak Prodi PIAUD USM untuk berkolaborasi dalam kegiatan ini,” ucap Dr. Rahmadon.

Sementara itu, Dewan Pembina SAY Montessori School Alja Yusnadi dalam laporannya menyatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mendeteksi dan memberikan solusi untuk menangani anak yang mengalami disleksia.

“SAY Montessori School bersama dengan PIAUD USM bekerjasama menjadi bagian dari Gerakan Bhinneka untuk mendeteksi gejala disleksia pada anak dan bagaimana cara mengelolanya,” ungkap Alja Yusnadi, Dewan Pembina SAY Montessori School.

Sementara itu, Ketua Gerakan Bhinneka, Laurentia Mira, SH, Dipl. Montessori, dalam pemaparannya menyatakan bahwa disleksia ini di satu sisi menjadi masalah, karena banyak penghuni lembaga pemasyarakatan anak menderita disleksia. Namun, di sisi lain, 35 persen orang terkaya di dunia merupakan disleksia, dan sebagian miliarder di dunia juga mengalami disleksia.

“Disleksia ini unik, kita harus membantu anak-anak disleksia untuk berkembang, karena mereka memiliki kelebihan di atas rata-rata. Namun, jika tidak terarah, hal tersebut bisa mengarah pada perilaku destruktif,” ungkap praktisi pendidikan Montessori yang akrab disapa Lala ini.

Menurut Lala, gejala disleksia ini berbeda dengan beberapa kebutuhan khusus lainnya, seperti autisme. Oleh karena itu, setiap orang tua dan guru PAUD harus dapat mendeteksi gejala disleksia pada anak.

“Semoga di Aceh nanti ada tempat untuk menangani anak-anak disleksia,” tambah Lala.

Kegiatan ini secara keseluruhan menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Laurentia Mira, SH, Dipl. Montessori dari Yayasan Lentera; Sri Nurhayati Selian, S.Psi, M.Ed, Ph.D, pengajar psikologi Universitas Muhammadiyah Aceh; Dr. Wahyu Khadifah, S.Pd.I, MA, Ketua Program Studi PIUD USM; Yudith Widiesti, CMT Montessori, praktisi Mahir Matematika Indonesia; Kezia B, S.I.Kom, CMT Montessori dari Sekolah Little Hand Bandung; dan dipandu oleh Rita Frisilia, S.TP, Dipl. Montessori dari SAY Montessori School Serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Aceh Besar, beberapa kepala PAUD di Banda Aceh dan Aceh Besar, para guru PAUD, mahasiswa PAUD, dan orang tua.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Bidan Desa: JKN Menjangkau Pelosok Negeri

Analisaaceh.com, Aceh Timur | Melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pemerintah terus berupaya meningkatkan kondisi…

15 jam ago

Yuni Puji Inovasi Digital BPJS Kesehatan

Analisaaceh.com, Langsa | Di era teknologi yang semakin maju, kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari semakin…

15 jam ago

Angka Stunting di Abdya Turun 7,3 Persen

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyebutkan bahwa berdasarkan hasil…

24 jam ago

Empat Medali Emas Tuntas di Woodball PON XXI

ACEH BESAR – Empat medali emas telah berhasil diraih oleh tiga kontingen dalam cabang olahraga…

1 hari ago

Adu Taktik Derby Pulau Jawa di Final Sepak Bola PON 2024

Banda Aceh – Partai final sepak bola PON XXI tahun ini mempertemukan Jawa Barat vs…

2 hari ago

Syech Fadhil Jalani Uji Mampu Baca Al-Qur’an di Masjid Raya

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Bakal Calon Wakil Gubernur Aceh, M. Fadhil Rahmi atau Syech Fadhil,…

2 hari ago