Gedung PAUD Percontohan Aceh Tengah Diresmikan

Bunda Paud Aceh Tengah Puan Ratna didampingi Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tengah Uswatuddin dan Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan pendidikan masyarakat As'ari saat menggunting pita peresmian Gedung PAUD percontohan di Komplek perkantoran Dinas pendidikan Aceh Tengah Pegasing (Foto/Karmiadi)

ANALISAACEH.COM, TAKENGON | Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud RI melalui Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Aceh As’ari S.Pd.M.Pd didampingi Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar dan Bunda Paud setempat Puan Ratna resmikan Gedung PAUD percontohan di Kabupaten  berhawa sejuk itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah Uswatuddin, M.AP mengatakan, gedung yang baru saja diresmikan itu bersumber dari dana APBN melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

“Di Indonesia hanya 15 unit yang dibangun, sedangkan untuk Aceh hanya di Kabupaten Aceh Tengah,” kata Uswatuddin dalam laporanya, Kamis (23/01/2020) di komplek perkantoran Dinas Pendidikan Pegasing.

Lebih lanjut kata dia, usaha yang dilakukan Dinas Pendidikan Aceh Tengah itu merupakan dorongan dari Bupati tentang upaya lobi-lobi di pusat yang berkaitan dengan dunia pendidikan semaksimal mungkin diboyong ke Takengon.

“Kami berusaha, PAUD yang diresmikan ini akan menjadi PAUD terbaik di Aceh, sekaligus PAUD percontohan di Kabupaten Aceh Tengah,” tegas Mantan Kepala SMAN I Takengon itu, sembari menyebut, akan memperbaiki akses masuk menuju PAUD tersebut sebelum penerimaan siswa-siswi baru 2019-2020 mendatang.

Sementara itu Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mengaku, pendidikan usia dini bagi anak sangatlah penting sebagai langkah awal pembentukan karakter, sekaligus modal dasar untuk beradaptasi dengan tahap-tahap proses pendidikan dan proses ketika anak beranjak dewasa.

“Guru adalah orang tua kedua bagi anak, untuk itu orang tua juga harus bekerjasama dengan baik dengan jajaran guru dan tenaga pendidik, sehingga ada kolaborasi yang baik dalam tumbuh kembang anak,” terang Shabela Abubakar.

Lain itu kata Shabela, ia turut prihatin kepada orang tua yang membiarkan anak-anak sejak kecil menggunakan Android atau Smart Phone (HP-red), kata dia, Sinyal Hand Phone dapat mengganggu tumbuh kembang otak anak, konten dan isi tontonan maupun permainan sangat mempengaruhi karakter dan prilaku anak.

“Cukup banyak kejadian anak yang kecanduan Gadget tidak seharusnya dengan anak-anak lain yang ermain dengan normal, bahkan ada anak yang mengalami kejangt-kejang, kerusakan syaraf dan respon yang tidak normal terhadap lingkungan, bagi orang tua, hindari memberikan anak bermain dengan gadget,” himbau Bupati, berharap orang tua di Aceh Tengah memberi pengawasan yang ketat terhadap anak.

Ia juga menyoroti jajanan sehat di sekolah, hampir semua tempat yang banyak anak-anak berkumpul terdapat penjual, ia memastikan, hampir sebahagian besar jajanan kurang memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan, hal itu karena terlalu banyak bahan pengawet dan zat pewarna, pemanis buatan dan zat yang lainya.

“Kewajiban kita bersama mengawasi jajanan anak-anak kita, biasakan anak-anak untuk sarapan di rumah dan membawa bekal sendiri ke sekolah,” tutup Bupati Aceh Tengah itu.

Komentar
Artikulli paraprakGebyar HUT Poltas ke IX, Dr Muhammad Yasar: Kita Fokus Penegerian
Artikulli tjetërYusrijal Terpilih Sebagai Pang Sagoe Kluet Tengah