Categories: NEWS

Ini Kata Mantan Kombatan GAM Pase Terkait Pengukuhan PM Acheh Darussalam

Analisaaceh.com, Lhokseumawe – Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Samudera Pase Misbahuddin Ilyas turut menanggapi pengukuhan Perdana Menteri Kabinet Negara Acheh Darussalam yang sempat menghebohkan jagad maya. Misbahuddin Ilyas menyayangkan pengukuhan itu dan menyebut berpotensi merusak perjanjian damai RI-GAM yang telah disepakati pada tahun 2005 lalu.

Hal ini disampaikan Misbahuddin Ilyas kepada media ini dalam rilisnya, Senin (21/12/20). Misbahuddin menyebut pelantikan diri sendiri oleh Habib Abdul Ghani sebagai Perdana Menteri Negara Acheh Darussalam menuai salah pengertian bagi rakyat Aceh.

“Sebagai kombatan GAM, kami mempertanyakan maksud dari semua itu. Jangan lagi memperkeruh  suasana damai yang tengah dinikmati oleh masyarakat Aceh. Kami berharap bagi para masyarakat Aceh baik di luar dan di dalam negeri untuk bersatu demi lancarnya realisasi MoU Helsinki” kata pria yang kerap disapa Marcos.

Menurut dia, sikap Habib Abdul Ghani bisa yang terus saling menyalahkan satu sama lain, bisa dianggap kekanak-kanakan oleh generasi Aceh. Ia menyarankan kepada Habib Abdul Ghani agar memberika masukan yang arif dan bijak dalam perjuangan ini. “Sebenarnya kita semua sama tidak ada beda antara (tokoh perjuangan-red) dalam dan luar negeri, bersatu saja” tuturnya.

Baca: Pemerintah RI Diminta Tidak Sepelekan Pengukuhan Perdana Menteri Acheh Darussalam

Pihaknya menyesalkan pernyataan sebagian saudara kita di luar negeri yang dia sebut suka memfitnah dan menjelek-jelekan pemangku Wali nanggroe yang sah sesuai hukum yang berlaku di Aceh. Padahal, lanjutnya, Habib Abdul Ghani itu seorang tua, tapi jika begini cara selalu menyalahkan pihak di dalam negeri maka lebih kepada kekanak-kanakan.

Marcos mengingatkan Habib Abdul Ghani bahwa pemilik tanah Aceh ini bukan saja dirinya di luar negeri tapi juga milik seluruh masyarakat Aceh. Untuk itu, maka jangan anggap Aceh ini milik pribadi sehingga “melantik diri sendiri” tanpa bermufakat dengan ulama dan tokoh masyarakat Aceh.

Ia mengatakan,  jika Habib Abdul Ghani ingin membangun Aceh, maka pulanglah ke Aceh, duduk bersama dan berikan masukan apa yang harus diperbaiki dan apa yang harus dikerjakan lebih dulu. “Jangan asal ngomong doang di luar negeri sedangkan realisasinya tidak ada sama sekali untuk keberlangsungan perjuangan Aceh” sebut Misbahuddin.

Ia juga mengimbau kepada seluruh kalangan masyarakat Aceh dimanapun berada agar sama-sama membangun Aceh ke arah yang lebih baik. “Mari kita bergandengan tangan dan bahu-membahu untuk membangun Aceh tercinta. Jangan karena ingin pangkat menjadi Wali Nanggroe sehingga harus melantik diri sendiri tanpa ulama dan tokoh masyarakat Aceh, memalukan” demikian Misbahuddin Ilyas.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Desriadi Hidayat

Komentar

Recent Posts

Api Lahap Bekas Bengkel Motor di Aceh Besar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebuah bangunan bekas bengkel motor di Gampong Tutui, Kecamatan Kuta Cot…

1 jam ago

184 Bencana Terjadi di Aceh, Kerugian Rp132,74 Miliar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Provinsi Aceh mengalami 184 kejadian bencana alam sepanjang Januari hingga Juni…

1 jam ago

Sejak Juli, 20 Karhutla Terjadi di Aceh Besar, 5,24 Ha Terbakar

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebanyak 20 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten…

5 jam ago

Kapolri Nikmati “Kupi Khop” di Stan Bhayangkari Aceh

Analisaaceh.com, Jakarta | Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum Bhayangkari Ny.…

6 jam ago

Rapat Paripurna DPRK Abdya Molor, Banyak Anggota Tak Hadir

Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) molor…

10 jam ago

Tiga Mahasiswa SKI FAH UIN Ar-Raniry Raih Juara Nasional di OSINAS 2025

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tiga mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan…

1 hari ago