Categories: NEWS

Kasus Gagal Ginjal Akut di Aceh: 22 Anak Meninggal Dunia

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh menyebutkan bahwa sebanyak 22 anak meninggal dunia mengalami gagal ginjal akut di Aceh. Jumlah tersebut meningkat dari beberapa hari sebelumnya yang masih 20 kasus kematian.

“Sampai saat ini ada 22 pasien yang meninggal dunia, bisa jadi kasus ini terus bertambah,” kata Ketua IDI Aceh, dr Safrizal Rahman, Minggu (23/10/2022).

Penyakit tersebut diduga diduga akibat zat tertentu yang terkandung dan terkontaminasi dalam cairan obat sirup.

“Dugaan ada zat etilon glikol dan dietilon glikol yang kita anggap sebagai penyebab utama penyebab gagal ginjal misterius ini,” ujarnya.

Baca Juga: 31 Kasus Gagal Ginjal Akut di Aceh, 20 Anak Meninggal Dunia

Sementara itu Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wilayah Aceh, dr Syarifuddin Haris mengatakan, awalnya ada 31 yang gagal ginjal di Aceh. Namun dari hasil verifikasi sebanyak 29 pasien dipastikan terindikasi gagal ginjal akut.

Kasus di Aceh pertama kali pada Juni 2022 di Aceh Besar. Salah satu anak berusia dua tahun dan diketahui oleh orang tuanya setelah empat hari tidak buang air kecil.

“Untuk sekarang sudah ada 29 yang terindefikaisi ginjal akut ini, yang meninggal 22 pasien. Kasus terbanyak itu dari Banda Aceh dan disusul Aceh Tengah,” jelas Syarifuddin Haris.

Baca Juga: Diduga Picu Gagal Ginjal Akut, IAI Aceh Instruksikan Apotek Stop Penjualan Sirup

Untuk seluruh Indonesia, kasus gagal ginjal akut tercatat sebanyak 241 yang tersebar di 22 Provinsi dengan angka kematian 133 kasus.

Terkait hal ini, IDI dan IDAI mengeluarkan himbauan kepada tenaga kesehatan untuk menghentikan penggunaan obat sirup sementara waktu, apabila ada hal yang menyebabkan obat itu tidak bisa diganti, maka harap berkonsultasi dengan pihak terkait.

“Masyarakat diminta untuk tidak membeli obat secara bebas, terutama dalam bentuk sirup. Kepada orang tua juga diharapkan untuk waspada terhadap beberapa gejala yang timbul pada anak, seperti pengurangan jumlah urin atau tidak kencing sama sekali,” pungkasnya.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Naszadayuna

Komentar

Recent Posts

Presiden Prabowo dan Pemerintah Aceh Diminta Awasi Pemulihan Hak Korban HAM

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemulihan hak-hak korban pelanggaran hak asasi manusia berat (PHB) di Aceh…

21 menit ago

UMKM Expo Abdya 2025, Ajang Lestarikan Seni dan Budaya Lokal

Analisaaceh.com, Blangpidie | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan…

23 menit ago

Aceh Catat Investasi Rp4,16 Triliun pada Triwulan III 2025

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu…

37 menit ago

Dua Nelayan Abdya Selamat Setelah 6 Hari Terombang-ambing di Laut Aceh Singkil

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dua nelayan warga asal Gampong Pulau Kayu Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat…

2 hari ago

PBA dan MPI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Berhasil Kantongi Akreditasi Unggul dan Baik Sekali

Analisaaceh.com, Meulaboh | Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh meraih capaian baru dalam…

2 hari ago

Mualem Tetapkan Pedoman Reparasi Korban Konflik Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh resmi menetapkan Pedoman Pelaksanaan Reparasi Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM…

2 hari ago