Katung Belimbing Pang Jaba

“Pang jaba, katung aku mengobati dan memeliharamu selama ini bukan menyiksamu”.

Masih memegang erat sikatung yang diam menatap luasnya samudera.

“Pang jaba, katung aku berharap kau sama seperti para nelayan-nelayan yang hilang dari pandanganku, tapi takkan pernah lupa jalan pulang untuk bertemu diriku”.

Pang Jaba pelan-pelan melepas genggamannya, dan meletakkan katung belimbing.

“Katung,  menatap pang Jaba haru seolah tak ingin beranjak sedikit pun meninggalkan pang Jaba yang hidup dalam kesendirian.

“Pang Jaba, katung pulanglah kelautan disana rumahmu yang sebenarnya, jika kau kembali aku selalu disini menunggu dikala mentari jingga seperti hari ini.”

“Katung, mulai melangkah meninggalkan pang Jaba yang menatapnya, deburan ombak seolah menjemput katung agar cepat meninggalkan pantai dan pang jaba hingga tak lagi terlihat.

“Pang Jaba, beranjak meninggalkan pantai dan kembali pulang. Setelah musim berganti pang Jaba masih dengan perkerjaan mulianya menjaga para nelayan untuk melaut, sesekali teringat akan nasib si penyu yang dilepaskan ke laut beberapa tahun yang lalu.

Melepas kerinduan hatinya sesekali pang Jaba kembali melaut, berharap bisa bertemu dengan sikatung belimbing. Namun tak pernah melihat sikatung belimbing sahabatnya.

Suatu sore pang Jaba kepantai dan menatap langit yang mulai berwarna jingga untuk kesekian kalinya.

“Pang Jaba, katung bagaimanakah nasibmu, tidakkah kau kembali menjumpaiku dikala mentari jingga sudah beberapa kali musim berganti.”

“Pang Jaba, menatap jauh kearah mentari jingga, berharap sikatung belimbing mendengarkan isi kerinduan hatinya.”

“Pang Jaba, membalikkan badan menuju pulang, deburan ombak sesekali terdengar suara kepakkan.

“Pang Jaba, kembali menatap kearah pantai yang mulai remang-remang, dilihatnya dua buah punggung kura-kura mirip belimbing menuju kearah dirinya berdiri. Dia terharu dan bahagia melihat sikatung belimbing kembali pulang menepati janjinya.

“Pang Jaba, Katung Belimbing kau kah itu…?

Kau dengar, aku memanggilmu pulang.

“Pang Jaba, dengan nada riang.”

Komentar
1
2
3
Artikulli paraprakPolisi Ciduk Pengirim Ganja Kemasan Kopi
Artikulli tjetërPolisi Ringkus Sindikat Narkoba di Banda Aceh