Categories: ACEH SELATANHukumNEWS

Korupsi Dana Desa, Mantan Keuchik dan Bendahara di Aceh Selatan Resmi Ditahan

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Aceh Selatan di Bakongan resmi menahan mantan Keuchik berinisial MZ (53) dan bendahara berinisial MU (46) Gampong Jambo Dalem, Kecamatan Trumon Timur, Aceh Selatan.

Kedua mantan perangkat desa tersebut ditahan karena diduga telah melakukan tindak pidana korupsi dana desa Gampong Jambo Dalem tahun 2016 yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp. 250 juta lebih.

Kepala Cabjari Bakongan, Rahmad Nurhidayat S.H mengatakan, tersangka MZ bersama-sama MU diduga melakukan tindak pidana korupsi penyelewengan Dana Desa tahun anggaran 2016 dengan cara merealisasikan dana desa tidak sesuai dengan APBG/APBGP.

“Berdasarkan Laporan Hasil Perhitungan Kerugian Negara (LHPKKN) Inspektorat Aceh Selatan Nomor: 700.04/01 tanggal 2 Januari 2020 bahwa tindakan mereka menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp.250 juta,” ujar Rahmad Nurhidayat S.H dalam konferensi pers di Kantor Kejari Aceh Selatan, Tapaktuan, Rabu (19/2/2020).

Oleh sebab pihaknya resmi menahan kedua tersangka selama 20 hari ke depan dan dititipkan di Rutan Kelas IIB Tapaktuan. Selain menahan kedua tersangka, pada pelimpahan berkas perkara tahap dua tersebut, jaksa juga turut menyita uang sebesar Rp.15 juta sebagai barang bukti.

Dirinya menjelasakan bahwa setelah berkas perkara tahap dua dinyatakan lengkap, maka kasus tersebut segera akan dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Banda Aceh agar segera disidangkan.

“Kami sangat menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah dalam kasus ini. Nanti mari sama-sama kita ikuti proses persidangan yang terbuka untuk umum di Pengadilan Tipikor Banda Aceh,” tegasnya.

Kasus dugaan korupsi Dana Desa Jambo Dalem tahun 2016 senilai Rp. 998 juta lebih tersebut sebelumnya telah diusut oleh pihak Cabjari Bakongan sejak tahun 2018. Bahkan, mantan Keuchik Jambo Dalem, MZ, telah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka pada 27 Agustus 2018 silam.

Penyimpangan penggunaan dana itu terjadi pada item pekerjaan proyek yang dilaksanakan sumber Dana Desa tahun 2016, di antaranya, pengadaan lapangan bola, proyek Gapura gampong, pengerasan jalan sebanyak 2 titik dan saluran irigasi.

“Bentuk dugaan penyimpangan proyek-proyek ini ada dalam bentuk penggelembungan (Markup), penyalahgunaan dana dan proyek fiktif. Ini merupakan sesuai temuan inspektorat Aceh Selatan,” ungkapnya.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) subsider Pasal 3 Jo Pasal 18 UU RI No. 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi dengan ancaman hukuman penjara selama 20 tahun.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Ilham Rizky: MA Harus Independen dalam Kasus PT BMU

Analisaaceh.com, Blangpidie | Aktivis muda Aceh, Ilham Rizky Maulana, menyampaikan keprihatinannya atas adanya indikasi tekanan…

4 jam ago

Aceh–Rusia Tandatangani MoU Kerjasama

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, menandatangani…

4 jam ago

Gubernur Mualem Lantik Fadhil Ilyas Jadi Dirut Bank Aceh Syariah

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi melantik Fadhil Ilyas sebagai Direktur…

4 jam ago

Truk Bermuatan Batu Bata Terguling di Gunung Kapur

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satu unit mobil dum truk bermuatan batu bata mengalami kecelakaan di kawasan…

6 jam ago

Mendagri Minta Pejabat Serta Keluarganya Diminta Untuk Tidak Pamer Kemewahan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menterian Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepada seluruh Pejabat maupun…

6 jam ago

Sekretaris DPRA Sebut Surat ARA Masih Proses Administratif

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris DPRA, Khudri, menanggapi aksi Aliansi Rakyat Aceh (ARA) yang menyerahkan…

6 jam ago