Milad GAM ke 43, Idrus: Kami Turun Gunung Bukan Takut Mati, Tapi Karena Butir MoU Helsinki

Analisaaceh.com, TAPAKTUAN | Dalam rangka memperingati Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ke 43, Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Lhok Tapaktuan dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh (PA) Aceh Selatan menggelar kegiatan do’a bersama di Kuburan Massal di Gampong Simpang Tiga Menggamat Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Rabu (04/12/2019).

Selain do’a bersama, juga dilakukan santunan anak yatim sebanyak 89 orang se Kecamatan Kluet Tengah.

Ketua DPW PA Aceh Selatan, Idrus TM kepada Analisaaceh.com mengatakan, para kombatan GAM turun dari gunung bukanlah karena takut mati, tetapi karena ada butir-butir perjanjian MoU Helsinki.

“Kami sudah buktikan yang bahwa kami tidak takut mati demi Nangroe Aceh. Buktinya ada di depan mata kita ini kuburan massal pejuang Aceh. Tetapi karena ada perjanjian MOU Helsinki,” ujar Idrus.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap kepada Pemerintah RI untuk memenuhi dan merealisasikan semua butir-butir perjanjian tersebut.

“Kami berharap Pemerintah RI jangan khianati hasil perjajian MOU Helsinki,” tegasnya.

Selain itu Idrus juga berharap untuk Milad GAM di tahun-tahun selanjutnya, Pemerintah tidak melarang menaikkan bendera Bintang Buleun.

“Ke depan Pemerintah jangan lagi melarang untuk kami menaikan bendera Bintang Buleun, yang kami harapkan Pemerintah RI harus mengintruksikan yang bahwa bendera Bintang Buleun harus dikibarkan,” ungkap Idrus TM.

Sementara itu, Ketua KPA Wilayah Lhok Tapaktuan, Tgk Mukhlis mengatakan bahwa, pihaknya akan menagih semua hasil perjanjian Mou Helsinki sebagaimana yang disepakati oleh pihak GAM dan pemerintah RI.

“Kami akan menuntut hasil perjanjian MoU Helsinki kembali,” ujar Nek Rayeuk, sapaan akrab Tgk Mukhlis.

Menurutnya, semua perjanjian yang telah disepakati itu merupakan hak Aceh yang harus dipenuhi. Namun sudah 14 tahun Damai Aceh masih banyak persoalan MoU Helsinki belum terealisasi dengan baik.

“Ini perjanjian dan ini hak Aceh, jadi mesti direalisasikan tanpa nego-nego lagi,” pungkas Nek Rayeuk.

Do’a bersama dan santunan anak yatim dalam rangka memperingati Milad GAM itu turut dihadiri oleh Pang V Wilayah Lhok Tapaktuan, Ketua DPW PA Aceh Selatan, Pang V Daerah, 24 Pang Sagoe Aceh Selatan, Sekjen PNA Aceh Selatan, Imum Chik Se Kluet Tengah, Ketua Pemuda se Kluet Tengah, seluruh kombatan KPA/PA yang ada di Aceh Selatan, anggota DPRK dari Partai Aceh serta masyarakat setempat.

Editor : Nafrizal

Komentar
Artikulli paraprakKetua ASC: Organisasi Asing Perlu Pengawasan Bersama
Artikulli tjetërDugaan Korupsi, Mantan Reje Pegasing Takengon Ditahan Jaksa