Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) mengajak warga untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah lewat gerakan World Cleanup Day (WCD), Sabtu (19/9/2020).
Tahun ini yang jadi sasaran pihaknya adalah Gampong Alue Deah Teungoh (ADT), Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.
Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani menjelaskan, bahwa gerakan ini merupakan aksi nyata serta aktualisasi kerja sama antara Pemkot Banda Aceh dengan Komunitas Peduli Lingkungan dan masyarakat.
“Dalam rangka memperingati World Cleanup Day 2020 untuk Kota Banda Aceh kita melakukan kegiatannya di Gampong Alue Deah Teungoh,” katanya.
Gerakan ini diharapkan adanya partisipasi masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah jadi lebih meningkat. Hal ini sesuai dengan upaya Pemkot Banda Aceh dalam mengurangi volume sampah, terutama sampah rumah tangga dan sejenisnya mencapai 22 persen hingga akhir tahun ini.
“Pada tahun 2020 ini, ada sekitar 22 persen target kita melalui Perwal (Peraturan Wali Kota) Nomor 46 Tahun 2018 tentang Kebijakan Strategi Pengelolaan Sampah di Banda Aceh,” jelas Hamdani.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh. Pihak DLHK Aceh turut memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.
Perwakilan DLHK Aceh, Shinta mengatakan, semua hal yang positif ini menjadi modal terbesar bagi mewujudkan Banda Aceh Bebas Sampah 2025. Bebas sampah yang dimaksud adalah semua sampah dapat dikelola dengan baik oleh warganya.
“Baik aktivitas pengurangan maupun penanganan sampahnya sesuai amanat perpres Nomor 97 Tahun 2018,” ungkap Shinta.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Hendra Gunawan S. Hut mengungkapkan dalam aksi tersebut pihaknya langsung ke lapangan untuk mengutip sampah-sampah yang ada di Gampong ADT bersama masyarakat dan Komunitas Peduli Lingkungan juga membersihkan selokan di sepanjang permukiman warga.
Selain itu, pihaknya juga datang ke rumah-rumah warga yang masih melakukan pembakaran sampah untuk mensosialisasi pemilahan sampah sistem Waste Collecting Point (WCP) sebagai implementasi program nasional yaitu Gerakan Pilah Sampah dari Rumah.
Sejak dilakukan pembinaan oleh DLHK3 tahun 2015 lalu, Gampong ADT sendiri sudah memiliki sebanyak 10 depo WCP yang masing-masing depo terdiri dari 20-30 rumah.
“Sampah yang sudah dipilah ini akan kita banderol sesuai dengan harga pasar. Selain dapat menjaga lingkungan tetap bersih, program ini juga membuat sampah memiliki nilai ekonomi,” jelasnya.
Diharapkan dengan sistem ini dapat mengurangi jumlah sampah yang bersumber dari pemukiman warga.
“Sehingga TPA Kota Banda Aceh yang biasanya menerima sampah dari masyarakat khususnya sampah residu dapat terus berkurang,” harapnya.
Ia mengaku, sejak ada sistem WCP di Gampong ADT, pengelolaan sampah menjadi lebih tertata. Pasalnya setiap depo WCP, pihaknya juga menyediakan wadah sampah komunal.
“Sudah sangat berkurang tumpukan sampah liar karena masyarakat sudah terbiasa melakukan penumpukan sampah di titik-titik depo WCP. Untuk sampah residu bisa ditampung di komunal-komunal yang telah disediakan di setiap titik depo,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Keuchik Gampong ADT Azri Munaldi, berterimakasih kepada DLHK3 Kota Banda Aceh yang telah menyelenggarakan kegiatan ini di gampongnya.
Menurutnya, program ini sangat positif dalam rangka menjaga lingkungan tetap bersih. “Jadi kebersihan itu kita awali dari lingkungan kita masing-masing karena dengan kita menjaga kebersihan insyaallah kita bisa terhindar dari segala penyakit apa lagi selama ini kita juga sedang dilanda pandemi Covid-19,” sebutnya.
“Kami berterimakasih juga kepada DLHK3 yang telah mau bekerjasama dan membina gampong Alue Deah Teungoh, mudah-mudahkan gampong kami kedepan bisa menjadi gampong percontohan untuk pemilahan sampah di Kota Banda Aceh,” harapnnya.