Analisaaceh.com, Banda Aceh | “Visioner, pekerja keras, selalu fokus pada target,” begitu kata-kata singkat dari Sekretaris Umum (Sekum) Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (BAVETI) Provinsi Aceh, Nuzul saat ditanya pandangannya akan sosok Aminullah Usman dalam kiprahnya di dunia pertenisan Aceh.
Nuzul, sangat paham akan karakter pekerja keras seorang Aminullah. Ia merasakan langsung karena sering mendapatkan arahan dari Ketum BAVETI Aceh itu.
“Intinya, setiap target yang ditentukan harus tercapai. Kami-pun terus terpacu untuk merealisasikannya,” kata Nuzul, Jumat (9/7/2021) di Banda Aceh.
Ia mencontohkan, saat Aminullah dilantik sebagai Ketum BAVETI Pusat, Theo L Sambuaga 8 November 2020 lalu.
Sesaat setelah pelantikan, kenang Nuzul, Pak Amin menyampaikan kepada pengurus ia ingin membentuk kepengurusan di 23 kabupaten kota. Kemudian ia menargetkan selesai di tahun 2021.
“Alhamdulillah, hari ini 23 kepengurusan BAVETI Kabupaten/Kota di Aceh telah terbentuk. Hanya 1 tahun setengah selesai,” ungkap Nuzul yang juga sering berpasangan dengan Aminullah saat turun di berbagai kejuaraan tenis veteran.
Dengan capaian tersebut, BAVETI Aceh menjadi yang pertama di Indonesia yang mampu melahirkan kepengurusan di seluruh kabupaten/kota.
“Saya mendengar, atas keberhasilan itu BAVETI Aceh akan diberikan penghargaan pada Rakornas nanti di Jakarta,” ungkap Nuzul.
Keberhasilan yang diraih organisasi petenis veteran Aceh itu tidak terlepas dari kelihaian seorang Aminullah dalam membangun kekompakan dan kebersamaan para pengurus.
Tidak hanya lihai memimpin organisasi, saat ini Aminullah Usman juga dikenal sebagai petenis tangguh dengan se gudang prestasi. Wali Kota Banda Aceh ini langganan juara di sejumlah turnamen tenis veteran. Yang paling fenomena ia berhasil meraih juara bersama petenis terbaik nasional, David Agung Susanto pada turnamen U-90 tahun 2019 lalu. Kemudian di turnamen U-95, ia bersama Tio Lana juga meraih juara. Event itu digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia 2021 tingkat Provinsi Aceh.
Tidak hanya di Aceh, ketangguhan Aminullah sebagai seorang petenis juga ditunjukkannya di Provinsi Sumut. Pada turnamen All Star Aceh Sumut U-90 yang digelar di Medan beberapa waktu lalu, ia yang berpasangan dengan Habibi juga tak terbendung oleh petenis terbaik lainnya dan mengakhiri turnamen sebagai kampiun.
Kata Nuzul, ketangguhan Aminullah di atas lapangan tenis menjadi inspirasi bagi petenis-petenis junior. Aminullah menunjukkan kepada atlet-atlet muda, meski sudah tidak muda lagi tapi ia mampu mengukir prestasi demi prestasi.
“Capaian prestasi ini kemudian memotivasi petenis muda agar bisa melakukan hal serupa. Yang tua saja masih bisa eksis, apalagi yang muda, kira-kira seperti itu yang ingin ditunjukkan Pak Amin,” kata Nuzul.
Tidak hanya mengurus BAVETI, Aminullah juga sangat konsen mendorong prestasi petenis-petenis muda. Meski prestasi petenis muda bukan tanggungjawab organisasi tenis veteran, tapi Aminullah mampu membuat olahraga tenis semakin dicintai generasi muda di seluruh Aceh.
Kata Nuzul, saat ini hampir seluruh lapangan di Aceh penuh dengan aktifitas latihan. Mulai dari atlet junior hingga veteran.
“Dampaknya banyak lahir petenis muda, kemudian banyak event juga. BAVETI bahkan juga sering menggelar event yang memberikan kesempatan kepada petenis muda bisa berkolaborasi dengan petenis veteran di katagori Jumlah Umur (JU). Jadi banyak kesempatan untuk petenis-petenis muda mengasah kemampuan,” tambah Nuzul.
“Dengan segala upaya dan kerja keras Pak Aminullah, tidak berlebihan kita sebut beliau sebagai motor penggerak pertenisan Aceh. Semoga beliau terus diberi kesehatan sehingga akan lebih banyak lagi karya dan ide-idenya disumbangkan untuk tenis Aceh,” tutup Nuzul.