Petenis Terbaik Kumpul di Banda Aceh

Meriahkan Tennis Farewell Game For Aminullah

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sedikitnya 77 pasangan ganda tenis atau 154 petenis dari berbagai daerah di Aceh dan dari provinsi lain saat ini berkumpul di Banda Aceh.

Kehadiran para petenis terbaik dari berbagai klub itu untuk memeriahkan turnamen tenis bertajuk Farewell Game For Aminullah.

Turnamen tersebut diselenggarakan sebagai apresiasi bagi Aminullah Usman yang telah mengakhiri masa pengabdiannya sebagai Wali Kota Banda Aceh. Farewell Game For Aminullah sendiri digelar diinisiasi oleh insan tenis yang selama ini turut bersama-sama Aminullah Usman memajukan dunia pertenisan di Aceh.

Farewell Game For Aminullah telah dimulai kemarin (Jumat, 15 Juli 2022) dan akan berakhir pada Minggu, 17 Juli 2022.

Panitia pelaksana, Roni mengatakan 77 pasangan ganda tersebut siap berkompetisi menjadi yang terbaik pada turnamen yang memperebutkan total hadiah Rp 40 juta itu.

Selain itu, panitia juga menyediakan hadiah berupa trophy dan medali kepada para juara. Farewell Game For Aminullah terasa lebih istimewa karena juga menyediakan hadiah kepada para petenis yang lolos 16 besar.

Aminullah sendiri sangat antusias turnamen ini. Ketum Baveti Aceh itu bahkan jauh-jauh hari sudah melakukan persiapan. Ia berpasangan dengan Tio Lana, tandem ‘sehati’ dimana keduanya telah meraih banyak piala di berbagai turnamen tenis veteran.

“Ini momen spesial yang membuat saya terharu. Teman-teman insan tenis menginisiasi turnamen sebagai bentuk apresiasi. Saya menyampaikan terimakasih dan akan berusaha memberikan yang terbaik. Saya juga akan terus berbuat yang terbaik untuk kemajuan tenis Aceh,” kata Aminullah.

Sejauh ini, Aminullah dan Tio Lana sudah melangkah ke babak 16 besar. Di dua pertandingan awal, pasangan favorit juara ini telah membukukan kemenangan telak. Menang atas Roni/Syahluna 8-2 dan menghentikan laju Ajusmin/Imam dengan skor telak 8-1.[]

Komentar
Artikulli paraprakDPRK Usul Tiga Nama Calon Pj Wali Kota Langsa, Berikut Nama-namanya
Artikulli tjetërWisata Sejarah di Museum Balee Juang, Saksi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia