PAG-AJI Lhokseumawe Gelar Edukasi Upskilling dan Etika Meliput Sektor Energi

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | PT Perta Arun Gas (PAG) bekerja sama dengan AJI Lhokseumawe menyelenggarakan kegiatan edukasi di sektor energi bagi jurnalis Lhokseumawe dan Aceh Utara, di Gardenia Room, Guest House PAG, pada Rabu (20/12/2023).

Ketua panitia, Zikri Maulana, menyatakan bahwa edukasi dengan tema “Upskilling dan Etika Meliput Sektor Energi” diikuti oleh lebih dari 70 jurnalis dan wartawan, termasuk anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lhokseumawe, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Lhokseumawe, PWI Kabupaten Aceh Utara, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Korda Lhokseumawe Raya, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Wartawan Aceh (PWA), dan Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Lhokseumawe.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Corporate Secretary PAG, Hatim Ilwan. Dalam sambutannya, Hatim berharap kegiatan peningkatan ketrampilan wartawan dalam meliput sektor energi dapat meningkatkan pemahaman awak media dalam menjalankan tugas jurnalistik.

Kegiatan edukasi ini terdiri dari dua sesi. Sesi pertama, Manager Commercial & Customer Relation PAG, Teuku Faris Riandi, menyampaikan materi dan berbagi pengetahuan tentang profil bisnis perusahaan.

Teuku Faris Riandi menjelaskan bahwa sebagai afiliasi dari Subholding Gas Pertamina dan anak perusahaan dari Pertamina Gas, PAG telah meraih berbagai pencapaian selama satu dekade berdiri. “Saat ini, PAG telah menjadi pusat LNG Hub baru di kawasan Asia dan menjadi tujuan baru untuk kegiatan Gassing Up & Cooling Down Kapal LNG di kawasan. Menurut IHS Markit, PAG dinobatkan sebagai Terminal Reloading LNG teraktif di dunia pada tahun 2022,” ujar Teuku Faris.

Teuku Faris juga menyampaikan bahwa PAG terus mengembangkan bisnisnya untuk menjadi “one stop energy solution” dengan aspirasi menjadi LNG Hub Leader di Asia pada tahun 2030. Pengembangan bisnis ini diharapkan dapat terus berkontribusi pada ketahanan energi nasional dan meningkatkan eksistensi PAG dalam rantai Pasok Energi Dunia.

Pada sesi kedua, dua pembicara dari Bisnis Indonesia (bisnis.com), yaitu Rayful Mudassir dan Denis Riantiza, menjadi narasumber. Rayful memberikan pandangan baru terkait liputan isu energi, sementara Denis menyampaikan materi mengenai etika meliput sektor energi.

Rayful menjelaskan beberapa tantangan dalam meliput isu energi di Aceh, termasuk kurangnya pemahaman wartawan tentang isu energi dan keterbatasan sumber daya manusia dalam meliput isu energi di lapangan. “Tidak banyak jurnalis yang menguasai isu energi dengan baik, dan hal ini berdampak pada penyajian berita, terutama di tingkat lokal,” ujarnya.

Rayful juga menyoroti keterbatasan informasi sebagai tantangan utama bagi jurnalis di Aceh. Data terkait energi masih sulit diakses dari sumber-sumber yang terbatas.

“Keterbatasan ini mempengaruhi kedalaman pembahasan isu energi di masyarakat, kecuali jika berkaitan dengan sektor hilir seperti LPG atau BBM. Selain itu, kurangnya narasumber yang bisa berbicara tentang energi menjadi hambatan,” tambahnya.

Menurut Rayful, isu-isu penting terkait energi di Aceh, seperti pengenalan isu energi kepada publik dan upaya pemerintah daerah untuk memberikan akses terbuka terkait data energi di Aceh, perlu diperbincangkan lebih luas. Rayful juga menekankan pentingnya mengkomunikasikan isu energi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh publik, seperti penjelasan istilah dalam bahasa Indonesia untuk istilah dalam bahasa Inggris.

“Aktif mencari narasumber di lingkungan terdekat dapat memastikan informasi yang lebih komprehensif dan berkualitas. Misalnya, realisasi produksi migas atau batubara dapat diperoleh langsung dari BPMA atau Dinas ESDM,” tambahnya.

Denis Riantiza, dalam materinya, menekankan pentingnya disiplin verifikasi, pengujian informasi, dan konfirmasi sebelum publikasi. “Jurnalis harus melakukan uji informasi sebelum mempublikasikannya,” ujarnya.

Dalam sesi diskusi yang berlangsung intens, para peserta tidak hanya bertanya, tetapi juga menyampaikan kondisi masyarakat sekitar wilayah kerja PAG dan seputar wilayah kerja migas di Aceh Utara dan Lhokseumawe.

Setelah diskusi, sebagian peserta melanjutkan untuk mengikuti kunjungan ke situs PAG.

Komentar
Artikulli paraprakPohon Tumbang Hambat Aliran Sungai di Tangan-Tangan Abdya
Artikulli tjetërGerai HokBen Buka di Banda Aceh, Hadirkan Menu Ala Jepang