Pelayanan Pasien Ruang Kepies RSUD Datu Beru Takengon Dinilai Lamban

ANALISAACEH.com | Takengon – Pelayanan terhadap pasien yang dilakukan oleh oknum perawat di ruang Kepies lantai II Rumah Sakit Datu Beru Takengon dilaporkan lamban. Hal itu disampaikan salah satu pasien Jumardi asal Kampung Mahbengi Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.

“Saya tadi meminta perawat untuk membuka infus dari jam 11.00 wib namun hampir pukul 15.00 wib perawat tak kunjung datang, akhirnya saya turun menjemput perawat ke ruang tunggu, namun perawatnya diruang terebut sedang kosong,” terang Jumardi dengan nada kesal melalui sambungan selularnya, Rabu (23/07/2019).

Kejadian serupa kata Jumardi sering terulang, saat keluarga pasien memanggil perawat untuk menggantikan infus harus menunggu beberapa menit, bahkan harus menunggu hingga setengah jam.

“Perawat nya terkadang belum mengerti tugas pokok dan fungsi serta ewajibanya dalam menangani pasien, terkadang harus dipanggil berkali-kali baru perawatnya datang, bahkan anehnya lagi di pukul 12.00 wib hingga pukul 15.00 wib perawat tak berada di ruang pelayanan pasien,” jelas Jumardi.

Jika pun istirahat kata dia, ada perawat lain yang tinggal diruangan itu, ia menunggu dari pukul 13,00 wib tidak ada yang hadir untuk membuka selang infus yang ada ditanganya supaya cepat beranjak pulang dari Rumah Sakit tersebut.

“Yang jelas diruangan tersebut pelayanan terhadap pasien kurang, jika tidak mampu dan telah bosan melayani pasien silahkan mengundurkan diri atau keluar dari rumah sakit itu, diluar masih banya yang menunggu,” paparnya.

Kondisi itu sangat disayangkan hingga terus berulang, Jumardi khawatir jika terjadi sesuatu terhadap pasien yang berakibat fatal. “Saya takut keteledoran perawat dapat menimbulkan korban jiwa. Semoga segera ditegur oleh Direkturnya,” Harap Jumardi, sembari meminta Hardiyanis segera mengevaluasi karyawan yang ada di ruang Kepies lantai II itu.

“Selain ditegur, seharusnya setiap ruangan dipasang CCTV sehingga sewaktu-waktu kepala ruangan dengan mudah dapat mengetahui sekaligus memantau keberadaan perawat, supaya kepala ruangan tau kerja anak buahnya seperti apa,” harapnya.

Ia pun meminta kepada Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar untuk melakukan sidak ke rumah sakit tersebut supaya tidak terjadi lagi keterlambatan pelayanan terhadap pasien dan hal-hal yang tidak diinginkan.

“Jika perawatnya tidak mampu lagi menjalankan Tufoksi nya silahkan keluar, karena masih banyak perawat diluar sana yang menunggu, kami minta Direktur rumah sakit ini tegas, dan setiap ruang tunggu perawat dipasang CCTV untuk mengawasi tindak tanduk perawat, terutama diruang Kepies,” tutup Jumardi kesal.

Untuk diketahui, kekesalan yang dialami Jumardi atas kekosongan perawat sempat ia Videokan dan diunggah di Akun Facebook miliknya Jumardi Teknik Gayo.

Hingga berita ini diturunkan, media ini belum berhasil menghubungi Direktur RSUD Datu Beru Takengon Hardianis, Hand Phone selular miliknya sedang berada diluar jangkauan. (Karmiadi)

Komentar
Artikulli paraprakMenyoal Lahan ‘Budi Luhur’, Tagore Akan Gugat Bank Aceh
Artikulli tjetërPutra Walikota Pelaksana MUSROKOT KONI Kota Subulussalam