Analisaaceh.com | Dipercaya menjadi seorang ibu adalah dambaan hampir semua perempuan. Terlebih lagi bila dapat mengurus dan melihat perkembangan anak setiap hari secara langsung. Tugas seorang ibu begitu besar di rumah hingga terkadang si ibu rela melepaskan pekerjaannya demi peran total sebagai ibu. Walaupun sedang menjalani status single parent tak membuat Widya Arti Anggraini berhenti berkarya. Lewat kreasi jari jemarinya, sebuah brand aksesoris, Koleksi Cantiq Widya Anggraini pun lahir.
Widya dirinya adalah wanita tak pernah berhenti bekerja. Dirinya juga sebagai freelance di beberapa perusahaan besar, selain itu Widya sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Sahid Jakarta.
Cikal bakal Widya terjun kedalam berbisnis aksesoris ini adalah dari sebuah hobi, yang digelutinya sejak tahun 2011 hingga saat ini, dengan bermodal dasar bahan baku kain perca batik, untuk mengangkat Wastra Nusantara, kain-kain perca tersebut dijadikan aksesoris bertema etnik.
Seiring berjalanya waktu, tenyata antusias masyarakat cukup tinggi terhadap karya pengrajin lokal, hingga mendapat kesempatan mengikuti beberapa event pameran di luar negeri, diantaranya Moscow, Singapura, Malaysia & Vietnam.
Aksesoris bertema etnik tersebut, selain menggunakan bahan dasar kain-kain perca batik, juga mengandalkan kain tradisional seperti lurik, tenun bahkan songket. Kini dikreasikan dengan kerajinan tembaga karya pengrajin Kota Gede Yogjakarta, serta memadukan mutiara Lombok untuk meningkatkan daya tarik pembeli.
Sukses membangun bisnis tak membuat ibu tiga anak jadi lupa diri. Dirinya ingin pengetahuannya juga bisa berguna bagi orang banyak. Widya akhirnya jadi membuka peluang usaha baru berupa workshop dan tutorial di berbagai tempat. Widya juga pernah memberikan workshop dan tutorial untuk Instansi Pemerintah, Kementerian, TNI maupun Swasta.
Widya menyediakan desain dan bahan yang digunakan untuk produksi. Produk yang dihasilkan dari kelompok-kelompok kecil tersebut, kemudian dikumpulkan untuk dilakukan finishing yang dilakukan di workshopnya.
Membangun bisnis yang lebih besar memang menjadi salah satu impian, dan Widya sadar betul apa yang dibutuhkan untuk mencapainya.
“Mimpi besar saya sebagai pribadi pengen bisa mengajak lebih banyak perempuan untuk membuat craft dan memasarkannya dari rumah. Karena saya melihat, pada akhirnya kalau kita mau lebih maju, kita harus punya kelompok-kelompok kecil, rumah-rumah produksi yang mendukung bisnis craft ini,” jelasnya.
Dengan anugerah berupa kemampuan multitasking, seorang ibu bisa mengurus rumah tangga sekaligus membuat bisnis yang tak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tapi juga orang banyak.
Editor : Riza Asmadi
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…
Komentar